Riset GoPay: Donasi Digital Naik 72 Persen Selama Pandemi
GoPay menjadi uang elektronik yang paling banyak digunakan untuk berdonasi dengan hasil survei 68 persen
Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
Informasi yang jelas meningkatkan transparansi proses donasi dan kredibilitas organisasi yang dituju sehingga donatur makin terdorong untuk berdonasi.
Manfaat teknologi diakui oleh berbagai organisasi non-profit yang menjadi responden riset.
Lembaga Amil Zakat mengungkapkan bahwa Zakat, Infaq dan Sadaqah (ZIS) melalui kanal digital bertumbuh signifikan hingga 2x per tahun.
Kemudian, aplikasi dan platform donasi online menjadi medium yang paling banyak dipilih masyarakat berdasarkan dua alasan utama, yaitu kredibilitas platform dan kemudahan pembayaran.
Riset DDO menemukan, Gojek menjadi aplikasi digital yang paling sering digunakan oleh masyarakat, dengan hasil riset 52,5 persen.
Sementara itu, 71 persen memilih Kitabisa sebagai platform galang dana yang paling sering digunakan.
Dalam empat tahun terakhir, jumlah inisiatif penggalangan dana oleh organisasi nonprofit meningkat secara kumulatif sebesar 13 kali lipat.
Pertumbuhan ekosistem donasi digital tidak terlepas dari perkembangan pesat metode pembayaran nontunai di Indonesia.
Sebanyak 47 persen responden memilih berdonasi platform yang menerima transaksi digital.
GoPay menjadi uang elektronik yang paling banyak digunakan untuk berdonasi dengan hasil survei 68 persen, karena dinilai paling aman, diterima secara luas di banyak organisasi dan yayasan, serta GoPay dipandang sebagai pionir dalam donasi digital
Co-Founder dan CEO Kopernik, Toshi Nakamura mengungkapkan bahwa riset ini mengungkapkan peluang yang lebih besar lagi ke depannya, terutama dengan semakin banyak masyarakat yang mau mencoba berdonasi digital.
"Dengan keunggulan dalam transparansi proses donasi dan informasi kredibilitas organisasi yang dituju, kami percaya bahwa kedepannya kita akan bersama-sama melihat pertumbuhan donasi digital yang lebih positif lagi," terang Toshi.
GoPay mencatat transaksi donasi digital naik 2 kali selama pandemi, dengan total nilai donasi dari Maret - Oktober 2020 mencapai Rp 102 miliar.
Kasubdit Direktorat Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia, Ganjar Basuki Santoso menyampaikan bahwa saat pandemi, donasi digital membuat masyarakat bisa tetap membantu sesama secara cepat, aman dan tanpa kontak.
"Kementerian Sosial sangat mengapresiasi dukungan berbagai pihak dalam mengembangkan ekosistem donasi digital, termasuk salah satunya melalui riset ini. Temuan yang dijabarkan dalam riset ini memperlihatkan kepada kita semua dampak positif donasi digital terhadap ekosistem donasi secara keseluruhan, serta potensi besarnya yang menunggu untuk dioptimalkan," ucap Ganjar.