Hugaf Dorong UMKM Pasarkan Produk Secara Daring untuk Bangkit dari Dampak Pandemi
Di tengah pandemi, UMKM khususnya yang masih bergerak di lini konvensional perlu untuk segera mendigitalisasi setiap tahapan bisnis.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Reynas Abdila/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang akhir tahun, pandemi Covid-19 masih terus berlangsung di Indonesia.
Selain krisis kesehatan, Covid-19 juga menghantarkan negeri ini pada resesi ekonomi yang mengakibatkan banyaknya pelaku usaha mengalami kerugian.
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya guna menyelamatkan ekonomi, di mana
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang menjadi prioritasnya. Sebab lebih dari 99 persen usaha di Indonesia berasal dari UMKM.
Baca juga: LOGIN eform.bri.co.id/bpum untuk Cek Nama Penerima BLT UMKM Rp 2,4 Juta, Ini Cara Mencairkan BPUM
Saat ini, UMKM ditantang untuk bertahan dalam berbagai tekanan serta beradaptasi dengan segala kondisi termasuk ketidakpastian terkait jangka waktu pandemi.
UMKM juga diharapkan mampu menjadikan krisis ini sebagai ajang menempa diri. Salah satunya dengan menambah pengetahuan bisnis agar bisa bertahan di masa pandemi.
Di tengah pandemi, UMKM khususnya yang masih bergerak di lini konvensional perlu untuk segera mendigitalisasi setiap tahapan bisnis.
Menurut Laporan Survei Internet APJII 2019- 2020 (Q2), belanja online merupakan alasan terbesar mengapa masyarakat Indonesia menggunakan internet.
Baca juga: Tips Sukses Jualan Online di Marketplace untuk UMKM, Mulai Sekarang Yuk!
Sebanyak 43,2 persen masyarakat Indonesia mencari produk pangan saat belanja online, 25 persen mencari produk fashion dan kecantikan serta 6,5 persen untuk produk rumah tangga.
“Ini adalah peluang bagi UMKM yang sebelumnya bergerak secara konvensional untuk mulai memasarkan produknya di internet,” ungkap Dimas Nur Panca selaku Pendiri dan CEO Hugaf dalam keterangannya, Jumat (25/12/2020).
Beberapa channel yang bisa dimanfaatkan UMKM untuk memasarkan bisnisnya yaitu, marketplace dan media sosial seperti Facebook Dan Instagram.
Keduanya memang tengah menjadi tren sejak beberapa tahun terakhir.
Dimas juga menambahkan, untuk bisa bertahan sekaligus bersaing di era digital, pegiat UMKM juga perlu strategi pemasaran lain.
Baca juga: Laporan Suara UKM Negeri 2020: 64 Persen Usaha Kecil Terdampak Pandemi Covid-19