Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Permintaan Perbankan Digital Tumbuh Pesat, Amar Bank Pacu Pengembangan Intelligence Banking

Di Indonesia, permintaan layanan bank digital melonjak seiring dengan pertumbuhan pengguna aktif internet di tahun 2020 sebanyak 175,4 juta orang.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Permintaan Perbankan Digital Tumbuh Pesat, Amar Bank Pacu Pengembangan Intelligence Banking
Dok.
Aplikasi Senyumku dari layanan perbankan digital Amar Bank di smartphone. 

Selain AI, terdapat infrastruktur lainnya yang dibutuhkan dalam mendukung intelligence bank, yaitu Cloud, Data, dan Application Programming Interface (API).

“Dengan menggunakan cloud, bank dapat meningkatkan skalabilitas dan kecepatan dari computer engine yang membantu dalam proses layanan perbankan," ujar Kevin Keane.

Di sisi lain, data seorang nasabah di layanan perbankan kadang terpisah-pisah. Jika data dapat diintegrasikan dalam satu tempat, pengelolaan data dan kegiatan pemasaran perbankan akan dapat lebih tepat sasaran.

"Sementara itu, integrasi API juga dibutuhkan untuk membantu ketersediaan data dan menyediakan end-to-end services kepada nasabah,” tambah Kevin Kane.

Intelligence banking merupakan perbankan digital yang didukung oleh kapabilitas kecerdasan buatan (AI) untuk memberikan pengalaman perbankan yang mudah, cerdas, dan terpersonalisasi.

Pengamat ekonomi dan digital perbankan dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira Adhinegara berpendapat, perbankan digital yang ada saat ini lebih bersifat menyediakan layanan perbankan yang ter-digitalisasi.

Untuk memenuhi ekspektasi nasabah yang terus meningkat dan tetap bersaing di era digital yang penuh dengan kecanggihan tekonologi, maka perbankan yang mengutamakan teknologi AI akan mampu menyediakan layanan dan pengalaman yang cerdas (intelligent), dipersonalisasi sesuai dengan prilaku dan kebutuhan nasabah, serta omnichannel yang lebih seamless menghasilkan produk dan layanan yang lebih relevan.

Berita Rekomendasi

Karena itu, kedepan intelligence banking akan bisa menjadi masa depan bagi layanan perbankan, karena memanfaatkan teknologi baru sebagai bentuk pelayanan kepada nasabah.

“Melalui sebuah aplikasi perbankan dengan teknologi AI dapat memberikan banyak manfaat bagi nasabah dan juga meningkatkan customer experience,"ujar Bhima Yudhistira.

Antara lain, memahami pola pengeluaran nasabah, mendapatkan kemudahan dan keamanan melakukan pembayaran dalam bertransaksi, menganalisis kesehatan keuangan nasabah, mendapatkan solusi dan saran dalam pengelolaan keuangan sehari-hari baik itu untuk menabung maupun investasi, serta bisa mendapatkan tampilan portofolio tabungan dan Investasi serta keuntungan yang akan didapat.

"Berbagai manfaat tersebut tentunya akan dapat mendukung pengelolaan keuangan serta gaya hidup yang lebih baik," ungkap Bhima.

Selain itu, dengan mengadopsi teknologi digital dan AI, akan menjadikan perbankan konvensional lebih mudah menjalankan layanan seperti yang sudah dijalankan oleh aplikasi yang dimiliki perusahaan fintech.

"Penelitian yang dilakukan dalam konteks Indonesia menyebutkan pemanfaatan teknologi AI juga meningkatkan tingkat inovasi secara nasional sebesar 57% pada tahun 2021.” kata Bhima Yudhistira.

Kevin Keane menambahkan, pesatnya perkembangan teknologi digital dan AI di Indonesia mendorong PT Bank Amar Indonesia Tbk. (Amar Bank) yang menjadi perusahaan teknologi dengan lisensi perbankan dan bank digital murni terus bertransformasi dan berkembang mengikuti perkembangan digitalisasi agar dapat melayani masyarakat Indonesia.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas