TRIBUNNEWS.COM - Menghadapi pandemi di tahun 2020 lalu, banyak bisnis mengubah cara untuk tetap bertahan.

Salah satunya, bisnis beralih dengan cara digitalisasi.

Teknologi platform cloud dianggap menjadi faktor penting untuk mendukung stabilitas bisnis digital.

Transformasi ke teknologi cloud ini tak melambat karena semua bisnis saat ini beralih ke digital.

Sehingga, mau bagaimana pun bisnis perlu mengikuti tren teknologi yang ada.

"Belajar dari tahun 2020, cloud telah membuktikan bahwa mampu menghilangkan banyak kompleksitas di bidang teknologi informasi," ucap Vice President and General Manager Zoho Corporation untuk Asia Pasifik Gibu Mathew lewat keterangan tertulisnya, Selasa (23/2/2021).

Baca juga: Teknologi QR Code Digunakan di Prosesi Wisuda Kampus Ini, Diapresiasi Ketua MPR dan Dubes

Baca juga: CR-V Terbaru Meluncur, Dilengkapi Teknologi Keselamatan Honda Sensing

"Ketika bisnis harus meminimalkan down time, tetap beroperasi dan menjalankan keberlangsungan rencana dengan anggaran yang lebih ketat," lanjutnya.

Di era ekonomi seperti saat ini, penyedia platform teknologi harus bisa memastikan bahwa solusi dan layanan yang mereka tawarkan dapat memberikan pengalaman yang mulus bagi pengguna.

Keamanan siber semakin canggih dari tahun ke tahun, terutama dalam setahun terakhir.

Pasalnya, diperkirakan 18.000 organisasi telah terpengaruh oleh serangan supply chain pada tahun 2020 yang dianggap cukup canggih.

Baca juga: POPULER Techno: Ada 30 Ribu Mac Terinfeksi Malware Misterius | Redmi 9T Resmi Dijual di Indonesia

Baca juga: Potensi, Manfaat dan Prospek Eco-Nano-Biotechnology di Masa Depan

"Mengingat meningkatnya insiden keamanan siber, penting bagi bisnis untuk mengamankan dan melindungi data, jaringan, dan solusi cloud mereka."

"Kalau satu titik rusak, maka data anda bisa rawan. Melihat sekarang email perusahaan, data korporasi harus aman. Hari ini, data sangatlah penting," kata Gibu.

Kini, banyak bisnis menerapkan pengawasan tambahan, yakni proses penyematan sebuah kode di situs web ntuk menangkap aktivitas pengguna dengan tujuan memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik.

Sayangnya, terkadang pengguna tak menyadari, hal itu merupakan bagian dari jaringan adjunct surveillance.

"Adjunct surveillance, memungkinkan perusahaan periklanan mengakses pola keputusan pembelian dan informasi lain dari pengunjung yang datang ke situs web mereka," tuturnya.

Baca juga: Cara Memindahkan Chat WhatsApp ke Telegram untuk Pengguna Android dan iOS

Baca juga: Microsoft Azure Siap Dukung Adopsi Platform Cloud

Informasi ini ketika dicocokkan dengan transaksi yang dilakukan secara online menghasilkan data berguna yang dijual secara langsung atau tidak langsung melalui kemitraan strategis.

Sehingga, dibutuhkan platform yang bisa digunakan agar pekerjaan sehari-hari berjalan dengan mulus, baik di lingkungan kerja langsung (WFO) atau bekerja dengan jarak jauh (WFH).

Hal ini seiring dengan semakin pentingnya keamanan siber, saat karyawan bekerja dari rumah dan memastikan praktik keamanan yang baik telah diterapkan, tanpa memengaruhi produktivitas mereka.

(Tribunnews.com/Shella)