Cara Pakai Aplikasi MyHeritage untuk Edit Foto Seolah Jadi Hidup
Berikut ini cara pakai aplikasi MyHeritage yang dapat digunakan untuk mengedit foto diam menjadi gambar bergerak, seolah-olah foto hidup.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini cara pakai aplikasi MyHeritage yang dapat digunakan untuk mengedit foto diam menjadi seolah hidup.
Selain itu, objek tiga dimensi seperti patung, boneka, dan benda lainnya juga bisa dibuat bergerak seperti hidup.
Saat ini, aplikasi MyHeritage sedang banyak diperbincangkan di media sosial hingga viral.
Sehingga, banyak orang yang menggunakan aplikasi baru tersebut.
Mereka membagikan konten MyHeritage di media sosial, seperti Twitter hingga Instagram.
Lalu, bagaimana cara pakai aplikasi MyHeritage?
Baca juga: Cara Mudah Download Video di Instagram Tanpa Aplikasi Tambahan
Baca juga: Cara Menggunakan Fitur Panggilan Suara dan Video Lewat WhatsApp Desktop
Berikut ini cara menggunakan aplikasi MyHeritage:
Sebelumnya, unduh dan instal aplikasi MyHeritage dari Play Store atau App Store.
Untuk masuk ke aplikasi MyHeritage, sebaiknya buat akun apabila belum memiliki akun.
Kemudian, unggah foto lawas yang ingin dibuat bergerak.
Lalu, ketuk gambar dan klik ikon animasi yang ada di sisi atas.
Tunggu beberapa saat hingga foto animasi siap diunduh.
Setelah diunduh, pengguna dapat menyimpan foto dalam perangkat atau dibagikan kepada orang lain melalui media sosial.
Aplikasi MyHeritage
MyHeritage merupakan aplikasi yang dapat mengedit foto diam menjadi gambar bergerak, seolah-olah foto hidup.
Melalui sebuah fitur Deep Nostalgia yang dirilis My Heritage pada 25 Februari 2021, semua objek bisa diedit sedemikian rupa agar terlihat hidup.
Dilansir BBC, Deep Nostalgia dibuat menggunakan teknik kecerdasan buatan (AI) untuk membuat foto bisa tampak bergerak.
Para pengguna MyHeritage menggunakan aplikasi ini untuk menghidupkan sebuah foto lama.
Diberikan Tribunnews.com, dalam pernyataan resmi My Heritage pada 4 Maret lalu, pihaknya mengklaim aplikasinya telah digunakan untuk mengedit lebih dari 10 juta wajah oleh para penggunanya.
Namun, MyHeritage mengakui bahwa teknologinya mungkin kontroversial di tengah maraknya video deepfake.
Video deepfake kerap disalahgunakan untuk tindakan kejahatan seperti penipuan dan pemalsuan data.
Deepfake sendiri adalah AI digunakan untuk membuat animasi hiper realistis dari orang sungguhan yang seringkali sulit dibedakan dari rekaman asli.
Aplikasi My Heritage versi Android telah diunduh sebanyak 5 juta lebih pengguna dan berhasil mendapat rating 3.5.
MyHeritage dibuat oleh perusahaan bernama sama, yang membuat situs dan software tentang genealogi (garis keturunan).
Kini, mereka memperkaya fitur aplikasinya, salah satunya adalah menganimasikan foto statis.
Foto statis yang bisa bergerak tersebut dimungkinkan berkat teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang ada di fitur Deep Nostalgia.
"Anda akan mendapatkan momen yang "wow" ketika memandang foto keluarga berharga Anda menjadi hidup dengan fitur "Deep Nostalgia"," kata Gilad Japhet, pendiri dan CEO MyHeritage.
"Melihat wajah nenek moyang tercinta kita menjadi hidup dalam simulasi video, membuat kita membayangkan bagaimana wujud mereka dalam nyata dan memberikan cara baru yang mendalam untuk berhubungan dengan sejarah keluarga," tambahnya, dirangkum KompasTekno dari People.
Dalam keterangan resminya, MyHeritage bekerja sama dengan D-ID, sebuah perusahaan yang khusus membuat peraga video menggunakan teknik AI yang disebut "deep learning".
MyHeritage bisa membuat foto statis yang diunggah menjadi foto bergerak dengan memanfaatkan cetak biru dari video-video prarekam atau yang mereka sebut sebagai "drivers",
Gerakan animasi disesuaikan orientasi wajah dalam gambar.
Sehingga, pengguna akan mendapatkan hasil yang berbeda untuk foto mereka, tergantung sudut foto dan aksesori di wajah obyek.
Gerakan yang dihasilkan terdiri dari gestur manusia asli, seperti tersenyum, berkedip, mengangguk, atau menolehkan kepala.
"Teknologi terkadang perlu untuk mensimulasi bagian yang tidak muncul dalam foto asli,seperti gigi atau telinga, dan kualitas hasil akhirnya mungkin akan berbeda-beda," tulis MyHeritage dalam situsnya.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Fandi Permana, Kompas.com/Wahyunanda Kusuma Pertiwi)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.