Ekonom Roy Sembel: Investasi Gojek di LinkAja Percepat Pencapaian Target Inklusi Keuangan
Integrasi ekosistem kedua perusahaan nasional Gojek dan LinkAja dinilai strategis karena segmen pasar dan use cases mereka bersifat saling melengkapi.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Ekonomi Keuangan Prof. Roy Sembel berpendapat, keputusan Gojek berinvestasi di LinkAja akan memberikan banyak keuntungan kepada masyarakat Indonesia dan UMKM yang mayoritas belum memanfaatkan layanan non-tunai sehingga mempercepat program inklusi keuangan yang digagas pemerintah.
Investasi ini menjadi sangat strategis karena melibatkan dua perusahaan nasional yang memiliki jaringan luas.
Selain itu, integrasi ekosistem kedua perusahaan nasional Gojek dan LinkAja dinilai strategis karena segmen pasar dan use cases mereka bersifat saling melengkapi.
"Jangkauan GoPay sudah sangat luas tidak hanya mencakup layanan Gojek tetapi juga sudah bisa digunakan di sektor ritel dan bisnis serta UMKM," ungkap Roy Sembel kepada media hari ini, Rabu (10/3/2021).
Sementara, LinkAja berfokus pada pembayaran ritel, layanan publik dan kebutuhan sehari-hari di kota-kota tier 2 dan 3 di Indonesia.
Baca juga: Gojek Kenalkan Layanan Grocery Online, Bisa Belanja dari Rumah
Sinergi jaringan keduanya bisa lebih cepat menjangkau banyak pihak untuk masuk ke dalam sistem perbankan dan meningkatkan inklusi keuangan sesuai target pemerintah.
Baca juga: Gojek Sah Jadi Salah Satu Pemegang Saham LinkAja
Selebihnya, kehadiran LinkAja juga dinilai akan memungkinkan para pelaku UMKM di dalam ekosistem Gojek bisa menjangkau pasar yang lebih luas secara lebih cepat.
“UMKM diuntungkan karena mereka mendapatkan alternatif pembiayaan dan jalur pembayaran,” ungkapnya.
Baca juga: Bagaimana Nasib Ovo Jika Mega Merger Gojek dan Tokopedia Jadi Terealisasi?
Sebab Gojek sebagai pemilik GoPay memungkinkan untuk memberikan akses keuangan yang lebih mudah kepada pelanggan dan juga mitra bisnisnya.
Dia berharap kolaborasi Gojek, Gopay, dan LinkAja akan berjalan dengan baik dan lancar.
“Akan terdapat skala ekonomi (economies of scale) yang lebih besar jika ini berjalan lancar sehingga terjadi efisiensi. Efisiensi tersebut dapat diterjemahkan dengan pelayanan dan harga yang bagus bagi customer,” jelasnya.
GoPay saat ini merupakan pionir layanan pembayaran digital di Indonesia. Sejak terjadi pandemi, kinerja layanan keuangan dari Gojek itu justru positif dengan pertumbuhan gross transaction value (GTV) sudah melebihi GTV saat pandemi.
Lebih jauh Roy berharap dengan kerjasama tersebut muncul inovasi baru yang bisa dikembangkan secara jangka panjang. Terlebih kedua pihak didukung oleh perusahaan skala global dan bank-bank besar di Indonesia. “Diharapkan kolaborasi ini bisa meluas ke regional ASEAN dan internasional,” harapnya.
Sebelumnya, Co-CEO Gojek Andre Soelistyo mengatakan, Gojek Group selalu memiliki fokus yang mendalam untuk mendukung semua orang di Indonesia agar dapat menikmati manfaat dari ekonomi digital.
Misi Gojek untuk meningkatkan inklusi keuangan dengan memberikan akses layanan keuangan seluas-luasnya kepada masyarakat unbanked dan underbanked, juga sejalan dengan komitmen yang dimiliki oleh LinkAja.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.