Riset LPEM FEB UI: 7 dari 10 Penjual Tokopedia Raih Kenaikan Penjualan Hingga 133 Persen
Kementerian Koperasi dan UKM menyatakan, pelaku UMKM yang sudah mengadopsi ekosistem digital saat ini mencapai 14 juta.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) baru-baru ini menggelar riset untuk mengetahui tren penjualan para pelaku usaha di Tokopedia selam pandemi Covid-19 yang memaksa orang lebih banyak beraktivitas di rumah.
Mereka menemukan, 7 dari 10 pedagang di Tokopedia mengalami kenaikan volume penjualan rata-rata sebesar 133 persen.
Riset tersebut mendapati para seller di tiga provinsi mengalami peningkatan volume penjualan, berturut-turut adalah seller di NTB (144,6%), Sulawesi Tengah (73,4%) dan Sulawesi Selatan (73,3%).
Dalam paparan risetnya, Rabu (24/3/2021), Kepala LPEM FEB UI, Riatu Mariatul Qibthiyyah menyatakan, ada tiga provinsi yang menyumbang kenaikan tertinggi pertambahan jumlah pelaku usaha di Tokopedia selama pandemi yakni Bali (66,2%), Yogyakarta (42,2%) dan DKI Jakarta (28,3%).
Kementerian Koperasi dan UKM menyatakan, pelaku UMKM yang sudah mengadopsi ekosistem digital saat ini mencapai 14 juta.
Baca juga: Shopee Catatkan 50 Ribu Transaksi Ekspor UMKM Per Hari
Pandemi Covid-19 seperti terjadi saat ini menjadi momentum mengakselerasi ,ereka ke digital. Kementerian ini menargetkan pada 2023 nanti julah UMKM yang mengadopsi platform digital untuk memasarkan produknya meningkat menjadi 30 juta UMKM.
Baca juga: Beri Manfaat Lebih Banyak, Merchant GoFood Tak Masalahkan Penyesuaian Komisi
Riatu Mariatul Qibthiyyah mengatakan, berdasarkan profilnya, para penjual di Tokopedia 68,6 persen adsalah pencari nafkah tunggal keluarga, lalu 76,4 persen kemudahan mengelola bisnis di Tokopedia, 90 persen penjual berskala mikro.
Baca juga: Kicauan Pertama Pendiri Twitter Jack Dorsey Terjual Rp 41 Miliar Lewat NFT, Apa Itu?
Pandemi terbukti mampu mendorong inklusi keuangan di UMKM. Produk keuangan yang paling banyak didaftarkan UMKM selama pandemi adalah e-wallet terverifikasi dan mobile banking.
Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia, Astri Wahyuni membenarkan, pandemi telah mempercepat transformasi digital di berbagai sektor.
"Digitalisasi dan teknologi bukan lagi sekadar nilai tambah, tetapi telah berkembang pesat menjadi sebuah kebutuhan untuk menjawab tantangan pandemi,” ujarnya.
Pengeluaran bulanan konsumen di Tokopedia selama pandemi rata-rata naik 71 persen. Selain itu juga terjadi tren kenaikan konsumen dari 90 juta lebih menjadi di atas 100 juta pembeli di Tokopedia.
Ke depannya, Tokopedia akan mengedepankan lima pilar utama dalam mendorong perkembangan bisnis,
Yaitu memperkuat fondasi, fokus pada kebutuhan konsumen, memperluas pemanfaatan data, penggunaan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan menjalankan kerangka kerja yang optimal secara finansial.