Demi Efisiensi Transaksi Kripto, Cook.Protocol Dibangun di Blockchain Velas
Cook.Protocol menjalin kemitraan dengan Velas, perusahaan asal Swiss yang menginisiasi blockchain Velas.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cook.Protocol menjalin kemitraan dengan Velas, perusahaan asal Swiss yang menginisiasi blockchain Velas.
Kemitraan diwujudkan dengan membangun platform manajemen aset desentralistik di blockchain Velas yang terkenal dengan kecepatannya dalam memroses transaksi.
Baca juga: Elon Musk: Sekarang Mobil Tesla Dapat Dibeli dengan Bitcoin
"Cook.Protocol telah memilih Velas sebagai basis perkembangannya, yang menawarkan keunggulan teknis dan pangsa pasar menarik, misalnya biaya murah dan transfer yang instan. Ini bisa terjadi karena Velas memiliki algoritma konsensus berjenis DPoS yang diperkuat dengan artificial intuition,” kata CEO Velas, Alex Alexandrov dalam keterangannya, Kamis (25/3/2021).
Cook.Protocol adalah platform manajemen aset lintas blockchain yang terdesentralisasi yang dibangun untuk investor dan manajer aset profesional untuk membuka dunia inovasi DeFi (Decentralized Finance) yang sedang tumbuh.
Dalam hal ini, kata pendiri bursa aset kripto Coinpayments ini, dua blockchain Velas kompatibel dengan blockchain Ethereum, berkat penerapan Ethereum Virtual Machine (EVM).
Velas juga mampu berinteraksi tanpa halangan dengan Binance Chain dan Houbi Chain dengan hadirnya Symblox Bridge, untuk menyebut sejumlah blockchain yang popular.
"Velas juga mendukung efisiensi dalam hal interoperabilitas, yakni kompatibilitas dengan blockchain yang berbeda," katanya.
"Pengguna dan pengembang program di seluruh dunia dapat memanfaatkan keunggulan Velas, yang baru-baru ini memasukkan bagian dari basis kode Solana menjadi lebih cepat dan lebih murah," sebut Alexandrov.
Velas merupakan blockchain yang pertama di dunia yang dikelola dengan artificial intuition yang dibalut dengan teknologi PoS dan DPoS untuk memastikan tingkat keamanan dan mutu desentralistiknya.
Alexandrov mengklaim komunitas yang digalang oleh Velas sangat aktif dan luas, dengan dengan lebih dari 9500 pengguna dari beragam negara.
Di sisi lain, Symblox, aplikasi keuangan desentralistik di blockchain Velas disebut-sebut terus berkembang sejak memulai debutnya pada beberapa bulan lalu dan masuk tahap ke-4 untuk fitur farming.
Sedangkan untuk fitur staking, aset kripto kripto Velas (VLX), sudah bisa dikonversi menjadi aset kripto sVLX agar bisa digunakan di aplikasi Symblox.
Dengan hadirnya sVLX, ini memungkinkan pengguna mendapatkan passive income yang sama dengan menjalankan masternode, yakni sekitar 18-20 persen pertahun hanya dengan meng-hold-nya.
“Berkat fitur itu sangat membantu bagi yang tidak memiliki modal untuk menjalankan masternode, yang minimal membutuhkan 1 juta VLX,” terang Alexandrov.
Alexandrov juga mengabarkan perkembangan terbaru dari BitOrbit, media sosial desentralistik yang merupakan bagian terpadu di blockchain Velas, dengan fitur kriptografi yang canggih.
Alexandrov menerangkan BitOrbit akan menyediakan fitur dompet aset kripto yang sudah built-in, video feed, dan banyak lagi.
“Lebih dari satu juta pengguna Velas diproyeksikan akan menjadi basis pengguna media sosial BitOrbit,” pungkas Alexandrov.