Bikin Startup Edutech Di Indonesia, Kultur Masyarakat Jadi Tantangan
Pahamify pun saat ini tengah fokus membantu para siswa SMA dalam mempersiapkan diri untuk mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK)-SBMPTN 2021
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini generasi milenial tidak hanya bisa memperoleh edukasi secara offline seperti les yang biasa dilakukan melalui pertemuan tatap muka langsung.
Namun juga bisa mendapatkan edukasi melalui berbagai konten pembelajaran yang banyak ditawarkan secara online, seperti melalui Youtube maupun aplikasi.
Di era disrupsi digital, perkembangan teknologi pun semakin pesat, bahkan dimanfaatkan pula untuk memudahkan setiap orang dalam mengakses informasi pada berbagai bidang, termasuk pendidikan.
Seperti yang ditawarkan platform teknologi edukasi (edu-tech) Pahamify yang menawarkan konten pembelajaran dengan konsep menarik yakni kelas daring yang aplikatif dan edukatif.
Tentunya ini menjadi hal yang sangat dibutuhkan para siswa saat masa pandemi virus corona (Covid-19) ini.
Baca juga: Rektor IPB: Digitalisasi Pertanian Jadi Solusi Swasembada Pangan
Lalu bagaimana tantangan pengembangan platform teknologi edukasi di Indonesia ?
CEO & Co-Founder Pahamify Syarif Rousyan Fikri mengatakan bahwa mengembangkan platform teknologi edukasi di Indonesia bukan merupakan hal yang mudah.
Karena tentunya dalam mengembangkan teknologi dan inovasi edukasi di suatu negara, budaya masyarakatnya pun harus menjadi pertimbangan.
"Sebenarnya tantangan itu ada dua ya, mengembangkan platform edukasi itu udah ada tantangannya sendiri, ditambah lagi di Indonesia pula itu ada tantangannya yang unik lagi," ujar Fikri, dalam agenda virtual 'Santai Bareng Pahamify', Senin (5/4/2021).
Ia pun menjelaskan bahwa teknologi telah ada sejak lama, namun yang menjadi catatan adalah 'teknologi ini difokuskan untuk bidang apa?'.
Jika teknologi dimanfaatkan untuk bidang pendidikan, maka yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara untuk menyampaikan materi yang bisa mengedukasi masyarakat.
"Ini saya pernah bahas juga tentang future of education technology ya, sebenarnya yang namanya teknologi sudah ada ya dan orang selalu berpikir teknologi adalah solusi tentang segala hal. Pertanyaannya apa yang mau kita ajarkan, bagaimana mengajarkannya? itu juga sebenarnya tantangan tersendiri," jelas Fikri.
Baca juga: Tumbuhkan Minat Investasi, Tanamduit Gencarkan Edukasi ke Nasabah
Apalagi di Indonesia, teknologi dan inovasi pendidikan tentunya harus disesuaikan pula dengan kebutuhan masyarakat karena ini memiliki kaitsn satu dengan lainnya.