Cara Melindungi Data Pribadi dari Pencurian Data: Gunakan Firewall hingga Otentikasi Dua Faktor
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melindungi data pribadi dari pencurian data.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Simak beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melindungi data pribadi dari pencurian data.
Dunia teknologi semakin berkembang dengan berbagai kecanggihannya.
Satu diantaranya adalah adanya pencurian data pribadi yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
Banyak kerugian yang didapat ketika data pribadi berhasil dicuri.
Baca juga: Ahli Coding Temukan Fitur Tersembunyi di FB Messenger, Diduga Terkait Integrasi dengan WhatsApp
Meskipun tidak ada cara pasti untuk menghentikan pencurian data, setidaknya kita bisa mencegahnya.
Berikut ini cara menghentikan pencurian data, khususnya langkah-langkah yang dapat diambil untuk membantu mengurangi potensi dampak dari pencurian data.
1. Cegah Pencurian Data dengan Menemukan Semua Data Sensitif
Dikutip dari tokenex.com, proses ini bisa menentukan luasnya data sensitif, karena itu bertanggung jawab untuk melindungi.
Dengan menggunakan alat untuk penemuan dan klasifikasi data, Anda dapat menyederhanakan proses ini dan membantu memetakan informasi sensitif.
Setelah memetakan semua data sensitif, Anda dapat mulai mengidentifikasi item yang berpotensi mempengaruhi keamanan data tersebut.
Misalnya, jika Anda berbagi data dengan pihak ketiga yang memiliki akses tempat data tersebut disimpan, Anda harus memastikan pihak ketiga tersebut beroperasi dengan aman.
Idealnya, Anda meminimalkan jumlah individu dan sistem yang berhubungan dengan informasi sensitif untuk mengurangi risiko informasi tersebut disusupi atau ditangani secara tidak benar.
2. Hapus Data Sensitif dari Sistem
Pada kenyataannya, tidak ada satu pun cara yang dijamin untuk mencegah intersepsi data, tetapi dengan meminimalkan jumlah data yang Anda simpan.
Anda dapat meminimalkan potensi dampak pelanggaran.
3. Pastikan Semua Sistem Dilindungi Kata Sandi
Anda harus memiliki kata sandi untuk sistem dan memastikan kata sandi tersebut cukup kuat dan kompleks.
Hal itu adalah kontrol keamanan penting lainnya untuk mencegah pencurian data.
Kata sandi harus berisi berbagai jenis karakter (huruf, angka, dan simbol jika diperbolehkan), dan yang terbaik adalah frasa atau rangkaian kata yang tidak mudah ditebak.
Penting juga untuk menghindari penggunaan kata sandi yang sama untuk lebih dari satu akun, karena isian kredensial adalah bentuk serangan dunia maya populer yang menggunakan informasi login curian untuk mendapatkan akses ke banyak akun.
Untuk mencegahnya, Anda dapat menggunakan pengelola kata sandi terkemuka seperti Keeper atau LastPass untuk membuat dan menyimpan kata sandi unik dengan aman.
4. Gunakan Firewall
Instalasi dan pemeliharaan firewall dan router yang efektif dapat membantu mengamankan perangkat Anda dengan menerapkan mekanisme keamanan yang sesuai.
Mekanisme ini melindungi sistem internal Anda dengan melacak dan memantau lalu lintas jaringan dan menentukan siapa atau apa yang diizinkan untuk mengakses sistem Anda.
Firewall adalah elemen dasar dari banyak sistem keamanan karena mereka menetapkan aturan keamanan untuk apa yang dianggap jaringan dan lalu lintas tepercaya.
Namun, karena firewall hanya dapat mendikte lalu lintas yang melewatinya, mereka dapat dielakkan oleh peretas yang cerdas dan dirusak oleh kebijakan keamanan siber yang buruk atau praktik karyawan.
5. Pastikan Jaringan Nirkabel Aman
Keamanan jaringan adalah prioritas utama untuk bagaimana menghentikan pencurian data, tetapi mencegah akses yang tidak sah bisa lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.
Langkah pertama di sini adalah memastikan Anda menggunakan jaringan pribadi dengan kata sandi yang cukup kuat dan kompleks.
Baca juga: Cara Mudah Melindungi Akun WhatsApp dari Hacker di Smartphone Android, Aktifkan Notifikasi Keamanan
Jangan gunakan pengaturan default atau nama pengguna dan kata sandi yang disertakan di router.
Penting juga untuk tidak menggunakan router, perangkat seluler, atau hotspot karyawan yang tidak aman, terutama yang memiliki koneksi publik.
Ini memperkenalkan titik akses yang tidak dilindungi yang dapat melumpuhkan bahkan jaringan terkuat sekalipun.
6. Memanfaatkan Otentikasi Dua Faktor
Otentikasi dua faktor adalah bentuk keamanan tambahan yang populer dan efektif yang memerlukan berbagai bentuk identifikasi untuk mengonfirmasi identitas pengguna.
Ini sering memanfaatkan faktor pengetahuan (sesuatu yang diketahui pengguna), faktor kepemilikan (sesuatu yang dimiliki pengguna), dan faktor inheren (sesuatu yang dimiliki pengguna) untuk memverifikasi identitas yang diklaim pengguna.
Dalam praktiknya, ini bisa berupa pertanyaan rahasia, token keamanan, dan data biometrik.
Meskipun metode untuk mengautentikasi pengguna ini tidak sempurna, metode ini dapat menggagalkan calon peretas dengan memberikan lapisan keamanan tambahan.
7. Gunakan Antivirus
Perangkat lunak antivirus terbaru dapat membantu mendeteksi dan menghapus berbagai jenis malware, mencegahnya dari upaya menembus sistem Anda atau mengganggu jaringan Anda.
Namun, perangkat lunak antivirus bukanlah solusi yang tepat untuk cara menghentikan pencurian data.
Meskipun perangkat lunak terbaru yang dikombinasikan dengan keamanan berlapis dan praktik terbaik dapat menghentikan banyak jenis ancaman keamanan siber yang umum, sering kali ini merupakan langkah di belakang teknik dan teknologi terbaru untuk serangan siber.
Masih merupakan ide yang bagus untuk menggunakan perangkat lunak antivirus.
Namun jangan mengandalkannya untuk melindungi perangkat Anda sepenuhnya.
(Tribunnews.com/Yurika)