Kerja di Startup, Kesempatan Besar Mengeksplorasi Kualitas Diri
Bekerja di perusahaan rintisan atau startup kini menjadi pilihan karier bagi mahasiswa tingkat akhir atau yang baru lulus kuliah.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bekerja di perusahaan rintisan atau startup kini menjadi pilihan karier bagi mahasiswa tingkat akhir atau yang baru lulus kuliah.
Startup, yang dapat diartikan sebagai perusahaan moderen yang melibatkan teknologi dan inovasi, dinilai cocok dengan karakteristik milenial dan generasi Z yang melek teknologi alias tech savvy.
Startup bahkan dianggap sebagai tempat kerja yang bebas, seru sekaligus menantang.
Namun, seperti apa sebenarnya kultur di dunia startup?
Pertanyaan ini dijawab oleh Prisca Niken, seorang Senior Public Relation Manager di Qoala, sebuah startup terkemuka yang bergerak di bidang teknologi asuransi (insurtech/ insurance technology).
Niken memberikan gambaran tentang bekerja di startup dalam diskusi virtual bertajuk Unleash Your Potential: Understanding Your Personality Type for Career Success.
Webinar ini digelar oleh Telkom University bersama platform management talent, ID Talent, akhir pekan lalu.
Baca juga: Perlu Ekosistem Inovasi dan Kewirausahaan Rintisan agar Startups Tumbuh dan Menarik Investor
Menurut Niken, startup menawarkan kesempatan besar untuk mengeksplorasi kualitas diri.
Startup membuat seseorang menjadi lebih mandiri dalam mengelola pekerjaan.
Pasalnya, tanggung jawab pekerjaan terletak di diri masing-masing individu, bukan pada diri atasan saja.
Hal ini justru harus disikapi positif, karena kualitas diri karyawan akan berkembang sekaligus memberikan dampak yang besar bagi perusahaan.
"Ada banyak tanggung jawab yang cukup besar yang diberikan perusahaan ke kita.
Startup merekrut kita karena skill yang kita punya, tapi ketika sudah masuk di dunia startup, kita dituntut lebih kreatif dan memiliki inisiatif.