Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Siapa Go Tik Swan? Sosok Budayawan Tionghoa asal Solo yang Tampil di Google Doodle Hari Ini

Inilah profil Go Tik Swan, sosok pria yang muncul dalam Google Doodle pada Selasa (11/5/2021) hari ini.

Penulis: Adya Ninggar P
Editor: Sri Juliati
zoom-in Siapa Go Tik Swan? Sosok Budayawan Tionghoa asal Solo yang Tampil di Google Doodle Hari Ini
Tangkap layar laman Google
Inilah profil Go Tik Swan, sosok pria yang muncul dalam Google Doodle pada Selasa (11/5/2021) hari ini. 

Kendati datang dari keluarga Tionghoa, Go Tik Swan pandai menari Jawa, kerajinan tangan, sampai pengetahuannya tentang budaya Jawa.

Lahirnya Batik Indonesia

Dikutip dari wartakotalive.com, tahun 1950-an, Soekarno memberikan amanah kepada maestro batik Go Tik Swan untuk mengembangkan batik Indonesia.

Batik ini coraknya lebih nasionalistik dan merupakan penggabungan rasa persatuan, nasionalisme dan romantisme.

"Perkenalan Go Tik Swan dan Presiden Soekarno saat diadakan pagelaran seni tari di Istana Negara."

"Go Tik Swan menari tarian Gambir Anom yang begitu indah, dan Soekarno sangat kagum."

"Dan lebih kagum karena yang membawakan seorang pemuda Tionghoa."

BERITA REKOMENDASI

"Pada zaman itu, tidak lazim seorang keturunan Tionghoa mempelajari tari Jawa," tutur pengarang buku Batik Indonesia & Sang Empu: Go Tik Swan Panembahan Hardjonagoro, Neneng Iskandar saat Bincang Wastra di Museum Tekstil.

Setelah perkenalan tersebut, Presiden Soekarno juga tahu, Go Tik Swan merupakan keluarga pengusaha batik secara turun temurun.

Muncullah ide Soekarno untuk mengembangkan suatu corak batik yang lebih nasionalis.

Soekarno kemudian memerintahkan Go Tik Swan untuk membuat batik Indonesia.

Neneng yang menjadi murid Go Tik Swan Panembahan Hardjonagoro ini menceritakan, setelah diberi amanah tersebut, Go Tik Swan berkelana menelururi hampir seluruh pembatikan yang ada di Pulau Jawa.

Masih dari nationalgeographic.grid.id, perjalanan ziarahnya bermula dari sentra batik di Palmerah, Jakarta Pusat.

Kemudian, ziarah berikutnya ke makam-makam orang suci.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas