Perang Ponsel Segmen Bawah dan Menengah Masih Akan Sengit di Kuartal II 2021
Heru Sutadi memprediksi persaingan akan makin ketat lantaran pabrikan di kelas mid-range dan entry level kerap meluncurkan produk di kuartal II 2021
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama tahun 2021 banyak pabrikan ponsel getol meluncurkan produk terbaru mulai low entry, mid range hingga flagship dari berbagai merek.
Hingga Mei 2021, persaingan smartphone diprediksi akan diramaikan pada segmen menengah (mid-range) dan entry level untuk mendongkrak penjualan perusahaan di penghujung Kuartal II 2021.
Direktur Information and Communication Technology atau ICT Institute Heru Sutadi memprediksi persaingan akan makin ketat lantaran pabrikan di kelas mid-range dan entry level kerap meluncurkan produknya sepanjang kuartal II 2021.
“Hampir tiap bulan selalu ada produk baru. Seperti Xiaomi yang baru meluncurkan Redmi Note 10S yang harganya Rp 3 juta-an bersanding juga dengan OPPO A15 di harga Rp 2 Jutaan. Dua lainnya yaitu Vivo V21 5G, dan ASUS Zenfone 8 juga diprediksi akan menutup kuartal II 2021 yang bakal mendongkrak penjualan perusahaan,” katanya, Rabu (19/5/2021).
Baca juga: Spesifikasi Vivo V21 5G, Segera Dirilis 24 Mei 2021 Mendatang, Ini Bocoran Harganya
Menurut Heru segmentasi pasar ponsel entry-level memang ditargetkan untuk kalangan yang memiliki budget terbatas yaitu Rp2 juta ke bawah. Sedangkan pasar mid-range untuk ponsel dengan kisaran Rp2-4 juta yang cocok digunakan juga untuk berbisnis online selama pandemi Covid-19.
Baca juga: Nicholas Saputra Jadi Brand Ambassador Oppo Find X3 Pro 5G
“Low entry dan mid range sebenarnya adalah pasar yang luas dan tetap berkembang permintaannya, karena situasi sekarang ponsel pintar sangat beragam kegunaannya terutama untuk belajar online dan bisnis online. Jadi, kontribusinya terhadap pabrikan untuk sektor mid range sekitar 40 persen, low entry bisa hingga 90 persen,” ujarnya.
Baca juga: Harga HP Samsung Terbaru di Bulan Mei 2021, Mulai Galaxy A12 hingga Galaxy A72
Berdasarkan laporan riset International Data Corporation atau IDC, penjualan ponsel pintar di kategori low-end mengalami kenaikan sepanjang 2020. Kenaikan itu mencapai 65 persen, naik dari 45 persen pada 2019.
Peningkatan tersebut didorong oleh kebutuhan ponsel pintar yang layak, tetapi daya beli konsumen terbilang rendah. Kebutuhan ponsel yang layak turut didorong kebijakan bekerja dan belajar dari rumah yang digalakkan pemerintah di awal pandemi Covid-19.