Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Adaptasi dan Taklukan! Begini Kisah 3 Mitra Grab yang Berjuang Mencari Rezeki Selama Pandemi

Harapan dan peluang untuk bangkit tetap ada bagi mereka yang mau berusaha bangkit dan tetap optimis menatap masa depan.

zoom-in Adaptasi dan Taklukan! Begini Kisah 3 Mitra Grab yang Berjuang Mencari Rezeki Selama Pandemi
ISTIMEWA
Begini Kisah 3 Mitra Grab yang Berjuang Mencari Rezeki Selama Pandemi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak diragukan lagi bahwa pandemi global telah menjadi masa yang menantang bagi orang-orang di seluruh dunia. Namun, banyak juga yang melihatnya membawa peluang tak terduga, dan dalam beberapa kasus telah menggunakannya sebagai peluang untuk menemukan kembali diri mereka sendiri. Lebih dari satu tahun sejak kota-kota pertama kali di lockdown, kami berbicara dengan beberapa mitra Grab untuk mengetahui bagaimana mereka telah mengelola dan menyesuaikan diri dan bisnis mereka untuk menjadi lebih kuat.

Satu tahun lebih sudah pandemi Covid-19 menghantam Indonesia dengan berbagai dampak yang ditimbulkan. Dampak itu terjadi khususnya pada sektor ekonomi. Banyak pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang terus mengalami penurunan omzet dan tak sedikit pula yang harus gulung tikar.

Tak hanya para pekerja, pelaku UKM juga merasakan hal yang sama saat pandemi Covid-19 menghantam pada awal Maret 2020. Meski telah setahun dilalui, harapan dan peluang untuk bangkit tetap ada bagi mereka yang mau berusaha bangkit dan tetap optimis menatap masa depan.

Syukurlah, sebagai Mitra Grab mereka memiliki sumber daya yang dapat melindungi diri dan konsumennya untuk masalah kesehatan dan memiliki kesempatan untuk melatih dan meningkatkan keterampilan UMKM, serta iklan gratis untuk membantu meningkatkan visibilitas secara online.

Kami menemui tiga Mitra Grab untuk mendengar langsung cerita mereka untuk bertahan di tengah badai pandemi serta usaha mereka untuk tetap memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan dan malah tumbuh lebih kuat, tapi tak abai untuk menjaga protokol kesehatan untuk diri sendiri serta konsumen.

Pandemi bagi Yodhi Merchant GrabFood, Saatnya Untuk Beralih Usaha Melalui Digitalisasi

Pandemi bagi Yodhi Merchant GrabFood, Saatnya Untuk Beralih Usaha Melalui Digitalisasi 2
Berita Rekomendasi

Meskipun pandemi telah menantang banyak bisnis, banyak orang tetap menjalankan bisnis mereka untuk melindungi mata pencaharian mereka sendiri dan memberikan layanan penting kepada komunitas mereka. Teknologi digital telah memainkan peran penting dalam membantu bisnis kecil dan pedagang untuk melakukan ini.

Yodhi M Ahyad, merupakan salah satu pelaku usaha UKM di bidang kuliner yang merasakan betapa kerasnya pandemi Covid-19 ketika mewabah pada tahun 2020 lalu.

Pria yang memiliki kios Ayam Geprek ini menceritakan awal mula ia bergabung sebagai Merchant GrabFood. Yodhi memiliki kios usaha kuliner bernama Asli Geprek yang sangat terbantu dengan adanya aplikasi Grab.

"Saya bergabung dengan Grab sejak 2018. Dari awal mempunyai kios yang kecil dan saat itu masih tunai hingga pada akhirnya menjadi cashless," tutur Yodhi kepada Tribunnews, Selasa (20/4/2021).

Sejak pertama kali memutuskan untuk berjualan, Yodhi percaya bahwa arah bisnis menggunakan platform digital sangatlah menjanjikan. Untuk itu ia berupaya mencari kios kecil yang cukup untuk pick up makanan dan menggunakan layanan platform dari Grab.

"Waktu pertama kali cari kios yang cukup untuk pick up aja. Jadi memang mau difokuskan ke online dan daftar jadi merchant GrabFood," katanya.

Yodhi bercerita bahwa pada saat awal pandemi ia bersama staf di outlet dibuat pusing lantaran peraturan pembatasan yang membuat bisnisnya tak bisa lagi beroperasi normal yang berbuntut terpaksa menutup satu outletnya karena tak mampu menanggung beban sewa kios yang berat.

Akibatnya, omzet usaha Yodhi secara offline menurun dari 40 persen menjadi 10% persen, diikuti dengan penurunan omzet secara online yang sebelumnya dapat mendulang keuntungan sebesar 60%. 

Pandemi bagi Yodhi Merchant GrabFood, Saatnya Untuk Beralih Usaha Melalui Digitalisasi 3

"Tapi untuk meyakinkan konsumen saya berinisiatif menerapkan protokol kesehatan bagi seluruh karyawan di outlet. Mulai dari memakai masker dan menyediakan tempat cuci tangan yang didonasikan Grab. Bahkan saya sampai menyiapkan stok masker untuk seluruh karyawan agar produk tetap higienis dan konsumen merasa aman," imbuhnya.

Untuk tetap bertahan, Yodhi aktif pula mengikuti tren perkembangan kuliner hingga menawarkan berbagai macam promosi yang dirasa tepat untuk konsumen di wilayahnya.

"Untuk tetap bertahan saya fokuskan ke penjualan online melalui GrabFood dengan ikut berbagai macam promosi secara konsisten dan juga dinamis mengikuti perkembangan tren kuliner. Selain itu saya memaksimalkan berbagai fitur promo di aplikasi GrabMerchant," katanya.

Melalui aplikasi ini Yodhi dapat melakukan promosi usahanya dan memperkenalkan produknya kepada seluruh pengguna GrabMerchant. Bukan itu saja, Yodhi juga dipermudah untuk mengatur data karyawan, jadwal operasional hingga foto menu dan harga. Proses digitalisasi dalam menjalankan usahanya ini membuatnya dapat terus bertahan bahkan berkembang. Yang lebih mengesankan lagi, selama setahun pandemi ia tidak merumahkan para karyawannya di outlet dan hanya melakukan sistem rolling saat awal pandemi Covid-19 melanda.

"Alhamdulillah sampai saat ini kami masih bisa bertahan dan terus berkembang dengan bantuan GrabFood. Saya tidak melakukan pengurangan karyawan, hanya melakukan sistem rolling untuk mengikuti regulasi PSBB," tutup Yodhi.

Bayu Jati Poernomo Melayani Sepenuh Hati dengan Tetap Menjaga Kesehatan Diri dan Penumpang GrabCar

Bayu Jati Poernomo Melayani Sepenuh Hati dengan Tetap Menjaga Kesehatan Diri dan Penumpang GrabCar 1

Bayu Jati Poernomo merupakan salah satu Mitra GrabCar yang tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan sepenuh hati selama pandemi walaupun harus menghadapi berbagai macam kondisi dan penumpang. Situasi seperti ini tentu saja beresiko kepada Bayu dan Mitra GrabCar lainnya. Bayu sendiri pernah beberapa kali membawa pasien COVID-19 ke rumah sakit atau tempat isolasi. Bayu mengaku bahwa Ia tak khawatir karena telah mendapatkan satu set perlengkapan pelindung personal dari Grab. Partisi antara penumpang dan pengemudi selalu terpasang dengan baik, desinfektan, hand sanitizer dan masker. 

“Syukurlah saya masih sehat hingga sekarang.” ucapnya.

Protokol kesehatan dan jaminan keamanan selalu disediakan oleh Grab. Salah satunya adalah dengan memberikan informasi berupa stiker yang ditempel di mobil menunjukkan status vaksin pengemudi. Jati tidak pernah bosan untuk memastikan keselamatan penumpangnya, terlebih setelah mengikuti program GrabProtect. Program ini diinsiasikan oleh Grab untuk memberikan pelatihan kepada Mitra Grab untuk memperhatikan jumlah penumpang yang tidak boleh melebihi 3 orang, pengadaan partisi plastik untuk memisahkan antara penumpang dengan pengemudi, penerapan protokol kesehatan dan desinfektan yang disemprot secara berkala. Jati selalu menerapkan seluruh protokol kesehatan ini, setiap kali membawa penumpang. 

"Prokesnya sudah sangat baik. Bahkan Grab mewajibkan kita dalam seminggu harus melakukan check point satu kali bagi Mitra yang sudah diberi partisi. Saat check point kita mendapat hand sanitizer, sabun cuci tangan, masker, jadi disarankan bagi mitra untuk melakukan desinfeksi saat menurunkan penumpang," ungkap Bayu.

Untuk dapat terus menjaga kesehatan pengemudi, Grab memperkenalkan fitur Geofencing melalui teknologi GPS yang dapat mendeteksi cluster yang beresiko sekaligus memperingatkan untuk menjaga jarak aman.

Bayu Jati Poernomo Melayani Sepenuh Hati dengan Tetap Menjaga Kesehatan Diri dan Penumpang GrabCar 2

Terdapat kisah mengharukan saat tiga bulan pandemi berjalan. Bayu yang masih memiliki angsuran mobil yang besarannya Rp 4,5 juta per bulan. Karena penurunan pendapatan yang drastis, akhirnya dia harus melepas mobil itu untuk di-over credit karena tak mampu lagi mencicil.

Hingga pada akhirnya ada tawaran dari Grab melalui program Sahabat Rental. Saat itu Sahabat Rental itu menawarkan peminjaman mobil untuk direntalkan sebesar Rp 75 ribu.

"Saat tiga bulan pertama praktis saya kesulitan untuk mendapat order. Hingga saya harus rela melepas mobil saya yang masih kredit karena tak kuat lagi mencicil. Sampai pada akhirnya ada tawaran dari Grab melalui program Sahabat Rental untuk menyewakan unit untuk dipakai narik dengan biaya Rp 75 ribu per hari," kata Bayu.

"Alhamdulillah benefit dari Grab ini saya manfaatkan sebaik mungkin dan unitnya bisa dibawa pulang. Saat ini pendapatan sudah mulai berangsur normal sehingga harga sewa juga sudah disesuaikan menjadi Rp 120 ribu per hari," ungkapnya.

Bayu mengaku melalui benefit Grab ini, penghasilannya sudah mulai membaik. Ia amat berterima kasih karena Grab senantiasa hadir menawarkan program yang membantu mitranya.

"Saat ini sudah mulai normal dan mudah-mudahan bisa normal lagi seperti sebelum pandemi. Grab juga hadir untuk membantu mitranya yang terdampak pandemi Covid-19 melalui program kemitraan yang baik," tutup Bayu.

Perjuangan yang Tidak Mengenal Batas Usia dari Warsita, Mitra Pengemudi GrabBike

Perjuangan yang Tidak Mengenal Batas Usia dari Warsita, Mitra Pengemudi GrabBike 1

Pandemi Covid-19 rupanya tak menyurutkan semangat salah satu mitra GrabBike bernama Warsito.

Pria yang sehari-hari menafkahi keluarga hasil dari mengojek sebagai Mitra GrabBike, sudah bergabung sejak 2015 lalu atau saat layanan Grab masuk ke Indonesia.

Tentu, usia yang tak lagi muda ditambah kewajiban menafkahi, berpacu dengan kendaraan di jalan tak membuat semangatnya luntur. Ia mengungkapkan sejak bermitra dengan GrabBike ia bisa menafkahkan keluarga hingga menguliahkan anaknya di perguruan tinggi.

"Sebagai Mitra full time, saya jalani profesi ini dengan senang hati. Saat pertama kali menjadi Mitra Grab, karena banyak yang saya pelajari seperti yang dulunya gaptek sekarang mahir menggunakan smartphone," kata Warsito ketika ditemui Tribunnews, Jumat (23/4/2021).

Warsito merasa senang bergabung dengan Grab. Sebab melalui profesi ini ia bisa menambah jaringan rekan seprofesi dan berbagai komunitas ojek online. Meski memiliki latar belakang yang berbeda-beda, ia tetap bangga menjadi bagian dari keluarga Grab.

"Senang rasanya saat saya bisa bertemu dengan banyak dan komunitas ojol lain. Jadi kita bisa saling tukar pikiran dan berbagi dengan orang dengan latar belakang yang berbeda. Apalagi bisa menambah jaringan komunitas-komunitas driver Grab di Jabodetabek.

Tak hanya itu, Warsito juga mengapresiasi perhatian Grab Indonesia selama pandemi. Melalui program Grab Protect, Warsito merasa aman karena ada jaminan sosial dan perlindungan risiko penularan Covid-19.

Perjuangan yang Tidak Mengenal Batas Usia dari Warsita, Mitra Pengemudi GrabBike 2

Protokol kesehatan pun ia terapkan selama pandemi. Misalnya, ia mengikuti program pembagian partisi atau pemisah untuk mencegah droplet menyebar baik antar driver dan penumpang begitu juga sebaliknya.

"Banyak benefit yang didapat meski pandemi. Grab Indonesia sempat memberikan bantuan sosial dan bantuan partisi sebagai komitmen untuk protokol kesehatan. Saya juga merasa aman dan nyaman meski beraktivitas seharian penuh di jalan karena ada Grab Protect," tuturnya.

Sebagai mitra driver yang sering mengaspal, Warsito juga antusias mengikuti program vaksinasi untuk driver ojol. Ia pun bersedia disuntik vaksin agar terjaga dan meningkatkan kekebalan tubuh agar tak tertular virus corona.

"Saya sudah ikut vaksin untuk perlindungan diri dari Covid-19. Berkat bantuan dari pihak Grab yang sudah memfasilitasi kami para mitra, kami jadi merasa lebih percaya diri saat bekerja. Saat ada pengumuman vaksin, tanpa pikir panjang saya ikut dan antusias karena ini merupakan salah satu usaha untuk mengakhiri pandemi," tutup Warsito.

Sejak pandemi melanda, Grab telah berkomitmen untuk menjaga seluruh ekosistem Grab untuk tetap terlindungi agar tetap dapat memberikan pelayanan yang maksimal. Sebuah kebanggaan untuk Grab dapat bekerja sama dengan para Mitra yang tak patah semangat untuk meningkatkan kemampuan, mengambil kesempatan menjadi seorang wirausaha ataupun yang dengan berani tetap berada di garda terdepan untuk menjadi solusi dari kebutuhan masyarakat.

Admin: Sponsored Content
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas