TRIBUNNEWS.COM - Pasca terdampak pandemi Covid-19 yang telah terjadi lebih dari satu tahun, perekonomian nasional kini tengah berangsur pulih. Beberapa industri yang mulai kembali meningkatkan proporsi kebijakan work from office (WFO) menjadi salah satu tandanya.

Namun, di tengah pandemi yang juga belum usai, keadaan ini tak dipungkiri justru membawa sebuah tantangan baru. Para pemangku kebijakan baik di perusahaan maupun pemerintahan sama-sama mencari solusi terbaik agar operasional bisnis Tanah Air bisa tetap produktif sekaligus mematuhi protokol kesehatan.

Melalui webinar bertajuk “The Future of Indonesian Business: Improvise, Adapt, and Overcome!”  yang dilaksanakan pada Kamis (17/5/2021) lalu, Tribun Network bersama HP Indonesia mengulik lebih dalam bersama beberapa narasumber kompeten mengenai bagaimana para pemangku kebijakan beradaptasi dalam menunjang kinerja para pekerja saat WFO di tengah kondisi pandemi, termasuk dalam pemanfaatan perangkat kerja untuk pencegahan penularan virus.

Dalam webinar yang dipandu oleh host Lala Nabila, hadir sebagai pembicara yaitu Print Category Director HP SEA and Indonesia Michele Huang, Menteri Ketenagakerjaan Indonesia Dr. Dra. Hj. Ida Fauziyah, M.Si. , Direktur PT Century Batteries Indonesia Bugie W. Koesman, serta Office Printing System Market Development Manager HP Ario Aditya.

Menjadi pembuka webinar, Print Category Director HP SEA and Indonesia Michele Huang mengungkapkan bahwa di tengah kondisi pandemi saat ini, teknologi menjadi jawaban untuk menciptakan lingkungan kerja yang produktif sekaligus aman, efektif, dan menjamin kesehatan karyawan.

“Masa depan dunia kerja adalah dimana kita bisa bekerja dan berkolaborasi di lingkungan kerja yang cerdas, sehingga akan mendukung pemulihan dan pertumbuhan perusahaan. HP hadir untuk mendukung Anda dan perusahaan Anda untuk mengadaptasi teknologi baru sehingga Anda bisa berimprovisasi, beradaptasi, dan menghadapi tantangan bisnis,” ungkap Michele.

Senada dengan hal itu, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah pun mengungkapkan bahwa pandemi telah mempercepat proses transformasi ketenagakerjaan yang dibawa oleh revolusi industri 4.0.

“Penggunaan teknologi di berbagai aspek membuat pola kerja menjadi sangat fleksibel. Pandemi telah menunjukkan betapa pentingnya improvisasi dan adaptasi untuk mengatasi permasalahan dunia kerja yang ada,” ujar Menaker Ida.

Adaptasi dan improvisasi teknologi pada perangkat kerja

Untuk menghadirkan lingkungan kerja yang aman dari penyebaran virus, diperlukan adaptasi teknologi pada perangkat kerja terutama dalam penggunaan fasilitas kantor yang digunakan bersama untuk seluruh karyawan, seperti sarana pencetakan dokumen atau printer.

Menjadi salah satu narasumber, Direktur PT Century Batteries Indonesia Bugie W. Koesman pun mengungkapkan bahwa ia telah menerapkan sistem pencetakan baru sebagai salah satu adaptasi untuk menjaga produktivitas usaha sekaligus menjawab berbagai tantangan dalam hal pencetakan dokumen perusahaan.

Setelah berdiskusi dan mengadaptasi teknologi melalui printer milik HP, Bugie mengungkapkan bahwa ia mendapatkan solusi untuk pencetakan dokumen terbaik. Selain mendapatkan simplifikasi dalam instalasi dan penggunaan printer, ia juga bisa menjaga keselamatan dan keamanan karyawan berkat teknologi HP Touchless Printing Solution.

“Jika user memerlukan kebutuhan pencetakan dokumen, user bisa melakukan authentication dengan tapping kartu ID ke printer. Dengan cara seperti ini, maka akan meminimalkan adanya kontak antara user satu dengan user lainnya dalam penggunaan printer,” ungkap Bugie.

Lebih lanjut mengenai teknologi yang dimiliki HP untuk mendukung lingkungan kerja yang produktif dan aman, Office Printing System Market Development Manager HP Ario Aditya menjelaskan bahwa HP juga menghadirkan teknologi HP Touch Free Printing Solution yang menjadi solusi untuk pencetakan dokumen baru.

Diantaranya yaitu melalui teknologi Secure Mobile Release yang menggunakan teknologi cloud dimana memungkinkan pengguna untuk melakukan pencetakan dokumen di printer mana saja yang terhubung dengan cloud.

Kemudian, QR Code Release dimana pengguna bisa melakukan pencetakan dokumen dengan men-scan QR Code melalui mobile device di perangkat printer yang diinginkan. Selain itu, terdapat juga teknologi printing Tap & Release All dimana bisa mencatat dan memantau penggunaan pencetakan dokumen hanya dengan men-tap kartu ID pada printer.

Mengusung tiga pilar utama, yaitu produktivitas, keamanan, dan aman untuk digunakan, solusi Touch Free Printing HP diharapkan dapat mencegah penyebaran virus dengan teknologi termutakhir. Selain itu, printer HP yang disertai dengan toner asli HP memungkinkan adanya produktivitas, keamanan, keberlanjutan lingkungan dan kualitas udara dalam ruangan, dimana empat pilar ini penting bagi perusahaan untuk memulai operasional mereka.

Tak hanya memperhatikan adaptasi teknologi untuk memudahkan dalam proses pencetakan dokumen, Ario mengungkapkan bahwa HP juga memperhatikan mengenai sustainability printing atau sistem pencetakan yang berkelanjutan.

“Kita melakukan banyak sekali sustainable design, salah satu yang paling banyak ialah mengenai recycle. Hampir 80% Original HP Ink cartridge dan 100% Original HP Toner telah menggunakan recycle material,” tutup Ario.