Pengamat Bilang Siaran TV Digital Belum Bisa Diterima Semua Kalangan Masyarakat, Ini Alasannya
Migrasi siaran digital sudah disikapi positif oleh penyelenggara siaran sebab infrastruktur stasiun televisi hampir semuanya mendukung siaran digital
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika akan segera melakukan cut off siaran tv analog secara bertahap untuk dimigrasikan ke digital.
Sebagai permulaan, pada 17 Agustus 2021 Kominfo akan mematikan siaran tv analog di 5 Provinsi yakni Aceh (Kabupaten Aceh Besar, Kota Banda Aceh), Kepulauan Riau (Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kota Batam, Kota Tanjung Pinang), Banten (Kabupaten Serang, Kota Cilegon, dan Kota Serang), Kalimantan Timur (Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Samarinda dan Kota Bontang) dan Kalimantan Utara (Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, dan Kabupaten Nunukan).
Pengamat Teknologi Doni Ismanto menilai masyarakat belum sepenuhnya siap untuk migrasi ke tv digital. Sebab masyarakat diharuskan merogoh kocek sendiri agar tetap bisa menikmati siaran di televisi.
"Jika masyarakat ditanya siap atau tidak jawabnya belum akan siap terus selama televisi Analog masih dijual di pasar dan siaran analog masih ada terus.
Soalnya yg membedakan analog dan digital sekarang lebih ke kualitas layanan dari sisi pelanggan sementara untuk pelanggan dapat menikmati siaran digital pengorbanan dari sisinya kan harus rogoh duit buat beli STB atau TV Digital," kata Doni saat dihubungi, Kamis (3/3/2021).
Hal itu cukup beralasan karena beberapa masyarakat pastinya akan terbebani untuk membeli STB tambahan.
Baca juga: Perkuat Daya Saing, Pemerintah Target 30 Juta UMKM Masuk Ekosistem Digital
"Kecuali STB disubsidi atau dikasih gratis negara, beda lagi, pasti senang aja masyarakat saat Kominfo umumkan cut off analog," tambahnya.
Doni berpendapat sebenarnya migrasi siaran digital sudah disikapi positif oleh penyelenggara siaran sebab infrastruktur stasiun televisi hampir semuanya mendukung siaran digital.
"Meski prosesnya mulai bulan Agustus tapi, kalau dari sisi pemilik siaran infrastruktur mereka sudah siap. Tinggal pemancarnya saja diganti mendukung digital. Kalau dilihat persaingannya, yang menang masih tv swasta itu-itu saja, artinya secara umum sudah siap," imbuhnya.
Menurutnya siaran digital akan banyak benefit yang didapat masyarakat. Namun, di satu sisi ada kalangan masyarakat kelas bawah yang harus rela membeli perangkat tambahan tanpa subsidi pemerintah.
"Soalnya yang membedakan analog dan digital sekarang lebih ke kualitas layanan dari sisi pelanggan. Sementara untuk pelanggan kelas bawah harus rogoh duit buat beli STB atau TV Digital.
Kecuali STB disubsidi atau dikasih gratis negara, beda lagi, pasti seneng aja masyarakat," tutupnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.