Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Startup Transporta Ramaikan Bisnis Angkutan Logistik Berbasis Digital di Industri E-Commerce

Startup Transporta menargetkan bisa merangkul 10.000 perusahaan truk bergabung di platform-nya dalam 3 tahun ke depan.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Startup Transporta Ramaikan Bisnis Angkutan Logistik Berbasis Digital di Industri E-Commerce
IST
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasar e-commerce Indonesia diproyeksikan tumbuh 54 persen setiap tahunnya dan nilai bisnis di segmen ini mencapai US$32 miliar di 2020 lalu.

Lonjakan pertumbuhan ini dipicu oleh pandemi Covid-19 yang memicu hampir semua sektor usaha termasuk kebiasaan konsumen yang memanfaatkan teknologi digital demi penerapan social distancing.

Tren ini juga mendorong terus lahirnya startup teknologi yang mendukung pertumbuhan bisnis e-commerce di Indonesia. Salah satu yang kini mulai ikut meramaikan bisnis transportasi berbasis truk di Indonesia adalah Transporta.

Perusahaan startup teknologi ini, memperkenalkan sistem manajemen transportasi untuk membantu perusahaan truk menghadapi perkembangan pesat di sektor e-commerce.

Startup ini membantu perusahaan trucking mengatasi berbagai tantangan, khususnya yang disebabkan oleh minimnya teknologi di bidang logistik.

COO Transporta, Emma Hartono, mengatakan, pertumbuhan sektor e-commerce mendorong permintaan logistik untuk e-commerce. Namun, teknologi untuk menjalankan perusahaan logistik masih tertinggal.

Baca juga: JNE: Pulau Jawa Kuasai 60 Persen Perputaran Paket Kiriman Ekspres

"Pengusaha truk Indonesia menghadapi keterbatasan akibat tidak adanya visibilitas pada operasi mereka - baik itu pesanan, kinerja, utilitas atau keuangan. Mereka juga berhadapan dengan komunikasi internal yang buruk serta sumber data yang tersebar dan tidak tertata," ujar Emma, Kamis (25/6/2021).

Baca juga: Startup TrawlPack Ramaikan Bisnis Jasa Kargo dan Logistik di Jabodetabek

Berita Rekomendasi

Dia menjelaskan, startup Transporta menawarkan solusi untuk mengatasi problem tersebut lewat solusi operasional berbasis cloud yang terpusat bagi perusahaan truk dan bisnis yang terkait.

Solusi ini memberi manfaat kepada para pengusaha truk dapat memaksimalkan kecepatan operasi harian mereka dan memanfaatkan sumber daya seperti rute, ruang truk, penggunaan bensin, serta pengelompokan pengemudi secara efisien.

Baca juga: Startup Jebolan Innovating Jogja Sukses Tembus Pasar Ekspor, Siapa Saja?

Pengusaha trucking juga dapat mendorong profitabilitas dan kinerja pengiriman.

Emma menjelaskan, sistem manajemen transportasi telah terbukti mampu mengurangi biaya logistik dan sebagian besar penghematan didukung oleh perutean dan negosiasi yang lebih baik.

Di Indonesia, di mana biaya logistik termasuk yang tertinggi di ASEAN mencapai 30 persen dari PDB dan diharapkan penghematan dapat berdampak lebih banyak.

Diperkirakan ada 100.000 perusahaan truk di Indonesia, yang memegang kendali atas sekitar lima juta truk secara total. Namun, 75 persen perusahaan hanya memiliki armada truk kurang dari 20 unit.

Hal ini mengakibatkan pengangkutan kosong dan rute yang tidak efisien. Para pengusaha truk UKM tidak memiliki kemampuan finansial untuk menggunakan platform daring. Hal ini semakin memperburuk kesenjangan antara pengusaha truk besar dan UKM.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas