Teknologi 5G Mulai Digelar, Pakar IT: Operator Harus Siap Hadapi Tantangan Baru
Jaringan 5G resmi digelar di Indonesia secara bertahap sebagai tahapan awal dalam transformasi digital di dunia telekomunikasi.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jaringan 5G resmi digelar di Indonesia secara bertahap sebagai tahapan awal dalam transformasi digital di dunia telekomunikasi.
Dua operator seluler yakni Telkomsel dan Indosat telah menyediakan jaringan generasi kelima alias 5G di Indonesia. Meski begitu, ahli pakar teknologi informasi menyebut kedua operator itu masih harus menghadapi beberapa tantangan.
Tantangan itu mulai dari investasi hingga kesiapan untuk membangun infrastruktur yang siap agar 5G bisa digelar di seluruh wilayah Indonesia.
“Harus ada investasi pada perangkat baru. Sebab, teknologi ini sebenarnya efisien namun membutuhkan investasi besar karena Indonesia berbeda dengan Singapura yang bisa mengembangkan 5G di satu wilayah saja," ujar ahli IT dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Budi Rahardjo dalam sebuah webinar, Selasa (29/6/2021).
Baca juga: Indosat Gunakan SRv6 dari Cisco untuk Layanan 5G
Menurutnya, teknologi 5G memiliki keunggulan dari sisi kecepatan yakni hingga tiga gigabyte per detik (Gbps). Latensi atau keterlambatan pengiriman data juga rendah dan internet masing-masing generasi jaringan internet 2G hingga 5G.
Baca juga: XL Axiata Segera Selenggarakan 5G, Seperti Apa Persiapannya?
Alhasil, penggunaan data pun akan semakin besar bahkan terkesan boros. Untuk itu, operator dituntut agar bisa menyediakan layanan data yang proporsional dan produktif bagi pelanggan.
“Ini juga jadi tantangan, 1 GB mungkin habis dalam beberapa detik. Bagaimana data yang dihasilkan tidak menjadi sampah, tapi dimanfaatkan oleh industri dan masyarakat umum," ujarnya.
Budi menyarankan agar operator seluler yang menyediakan 5G harus bisa mencari model bisnis baru yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Hal ini dimaksudkan agar penggunaan 5G bisa diarahkan ke hal yang lebih produktif, sebab konsumsi internet melonjak.
"Operator yang sudah menggelar 5G agar bisa menyediakan model bisnis yang cocok bagi pelanggannya. Semuanya harus digarap bersamaan mulai dari investasi besar, penyiapan infrastruktur, dan harga yang bergerak beriringan dengan pengembangan 5G," ujar Budi.