Telkom Group Luncurkan TADEX, Platform Advertising yang Siap Bersaing dengan Google Ads
TADEX memberi lebih banyak kesempatan agar ruang yang tersedia dibeli oleh advertiser
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Telkom Group resmi meluncurkan platform advertise dan publisher bernama Tanah Air Digital Exchange (TADEX) pada Selasa, (29/6/2021).
Platform ini merupakan hasil kolaborasi Telkom, Telkomsel, Metranet, Dewan Pers, dan Task Force Media Sustainability. TADEX akan berperan sebagai penyedia layanan programmatic advertising terbesar di Indonesia yang menawarkan ruang iklan yang luas
Nantinya, para pengiklan atau advertisers ke depannya tak perlu lagi bergantung untuk menggunakan jasa platform luar negeri seperti Google Ads.
Bagi para publisher, TADEX memberi lebih banyak kesempatan agar ruang yang tersedia dibeli oleh advertiser.
Selain itu, dalam peluncurannya TADEX juga menggandeng beberapa media massa yang terverifikasi.
Melalui kolaborasi itu diharapkan penargetan iklan mampu sekaligus memberikan konten berkualitas.
Baca juga: Pengguna 3 Macam Kartu Telkomsel Ini Sekarang Bisa Langganan Semua Jenis Paket PraBayar
“Kami optimistis Tadex mampu memberikan manfaat maksimal bagi publisher, advertisers, marketer, dan pihak lainnya,” kata CEO Telkomsel Hendri Mulya Syam, dalam peluncuran TADEX, Selasa (29/6/2021).
Hendri menambahkan, TADEX merupakan momentum tepat untuk Telkomsel dalam upaya memperkuat transformasi digital di Indonesia.
Selain itu, platform ini akan membuka kesempatan baru bagi sektor industri periklanan digital terutama dari media massa yang membutuhkan value dari advertising.
Hal senada juga dikatakan Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, ia menceritakan awal mula terbentuknya TADEX hingga diluncurkan bersama kolaborasi stakeholder. Mulanya, ia merasa resah karena banyaknya konten dan produksi berita dari beberapa media yang bersifat hoax dan disinformasi.
Ia mencurahkan keresahan itu kepada dengan Dewan Pers dan berbagai media massa di Indonesia.
Kemudian, Ririek berinisiatif membuat sebuah platform yang bisa mencegah konten hoax yang banyak berseliweran di ruang digital.
Baca juga: Jokowi Targetkan Kontribusi Ekonomi Digital Sebanyak 18 Persen Terhadap PDB Pada 2030
“Kami sepakati harus membuat sesuatu. Saat itu saya curhat ke Dewan Pers dan beberapa media kalau kita perlu sebuah platform yang bisa mengcounter hal itu,” kata Ririek.
Menurut Ririek, banyaknya konten hoax banyak diawali dari faktor berita clickbait, dengan judul sensasional tapi ternyata berisi informasi hoax. TADEX diyakini mampu memerangi hoax dengan melibatkan media massa yang terverifikasi Dewan Pers.
Platform serupa yang juga mengelola periklanan digital, katanya, tidak memperhatikan kredibilitas publisher. Jadi, itu hanya berlandaskan pada jumlah click dari konten di media.
“Di platform kita, hal itu bisa dicegah, ada kurasi dan rating nanti, diharapkan ini akan bisa meminimalisir hoax. Diharapkan juga ini akan menarik advertiser dari luar dengan menggunakan platform ini,” tutup Ririek.