Peningkatan Nilai Perdagangan e-Conomi Ikut Dorong Permintaan Layanan e-Commerce
Berdasarkan laporan e-Conomy Southeast Asia 2020 yang dibuat Google, Temasek dan Bain & Company, besaran angka mencapai 100 miliar dolar AS.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski terjadi perlambatan global, nilai perdagangan e-conomy atau ekonomi internet pada tahun lalu tetap tangguh.
Berdasarkan laporan e-Conomy Southeast Asia 2020 yang dibuat Google, Temasek dan Bain & Company,
besaran angka mencapai 100 miliar dolar AS.
"Seiring peningkatan jumlah konsumen dan Usaha Kecil Menengah yang beralih ke e-commerce jumlah ini akan berlipat kedepannya," kata Co-Founder dan CEO Egogo Kevin So dalam keterangannya, Selasa (6/7/2021).
Baca juga: Asosiasi Real Estate: Warga Jual Rumah di Kawasan Elit karena Tidak Kuat Lagi Hadapi Pandemi
Kevin memperkirakan jumlahnya akan bisa mencapai 300 miliar dolar AS, sehingga memicu kenaikan permintaan akan layanan e-commerce enabler.
E-commerce enabler adalah perusahaan yang menyediakan layanan strategi digital A-Z (end-to-end) ke unit bisnis lain yang ingin menjual produknya secara online.
Baca juga: Angkat Tema #SahabatTanpaBatas, Gramedia Ajak Masyarakat untuk Bersama-sama Hadapi Pandemi
Meskipun model bisnis B2B, layanan yang dihadirkan pun beragam mulai produksi konten, pembuatan halaman Official Store di marketplace, eksekusi pemasaran, integrasi kanal penjualan online hingga pengiriman produk ke pelanggan.
Dikatakan Kevin, Egogo sebagai perusahaan e-commerce enabler telah ditunjuk Hong Kong Trade Development Council (HKTDC) sebagai mitra perusahaan-perusahaan Hong Kong yang ingin masuk pasar Indonesia melalui sektor e-commerce.
Penunjukan tersebut dikukuhkan lewat Memorandum of Understanding (MoU) yang telah ditandatangani kedua belah pihak pada awal Juli ini.
Lewat skema enam bulan percobaan, kedua belah pihak akan membantu semua perusahaan Hong Kong yang ingin meluncurkan produk unggulan mereka di banyak marketplace besar Indonesia.
Egogo sendiri akan menyediakan layanan 360 mereka, termasuk tapi tidak terbatas pada marketing, manajemen marketplace, layanan pelanggan, dan fullfilment.
“Kami merasa bangga dengan kesempatan yang diberikan HKTDC dan siap membantu semua perusahaan Hong Kong yang punya rencana ekspansi ke Indonesia. Tim kami memiliki banyak pengalaman di pasar Indonesia yang beragam dan karena itu kami percaya bisa memberikan solusi dan strategi go-to-marketplace terbaik bagi semua perusahaan Hongkong yang berpartisipasi,” kata Kevin So, Co-Founder dan CEO Egogo.
Melalui metode end to end growth hacking, dalam waktu tiga tahun ini, E-gogo telah membantu lebih dari 30 perusahaan global yang ingin menghadirkan atau memperluas pasar online mereka di seluruh kawasan Asia dengan kenaikan turnover tahun pertama rata-rata sebesar 300 persen.
"Sejalan dengan meningkatnya permintaan akan layanan ecommerce enabler, Egogo akan terus memperkuat kehadirannya di seluruh kawasan Asia Tenggara lewat inovasi dan solusi kreatif yang dipadukan dengan teknologi e-commerce terbaik," katanya.