TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menggerakan bantuan dari hulu ke hilir senilai Rp 52,3 triliun untuk pelaku UMKM yang terdampak pandemi Covid-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat diberlakukan sejak awal Juli 2021.

Tujuannya, agar para penggiat UMKM yang terdampak untuk membantu mendorong kegiatan usaha mereka bangkit bersama-sama. Hal tersebut menjadi tantangan besar bagi para pelaku bisnis untuk tetap survive menyelamatkan usahanya.

Namun, di mata praktisi ekonomi digital, pelaku usaha UMKM tetap perlu terus kreatif dan inovatif untuk tetap dapat bersaing di tengah kerasnya pandemi. Salah satu strateginya adalah dengan go digital, untuk menjangkau pasar lebih luas.

Joseph Aditya, CEO Ralali.com mengatakan, platform marketplace-nya bersama Konekto mengajak pelaku UMKM yang selama ini hanya berbisnis di offline memperluas jaringan bisnisnya melalui digital storefront dari Konekto.

Ajakan serupa juga ditujukan kepada UMKM yang sudah merambah platform online. Upaya ini diyakininya akan memperkuat, serta memajukan UMKM di Indonesia melalui teknologi.

Baca juga: Menteri Teten Sebut Pelaku UMKM Terhubung Platform Digital Tumbuh di Tengah Pandemi

"Kami bertekad menjadikan tantangan tersebut sebagai peluang besar agar UMKM dapat menembus pasar digital karena bersama dengan Konekto," ujarnya, Sabtu (15/8/2021).

Konekto aplikasi platform yang memudahkan pelaku bisnis membangun reputasi serta mengembangkan jaringan di era digital.

Baca juga: Pelaku UMKM yang Terdampak Pandemi Covid-19 Bakal Dapat Bantuan Modal

Joseph optimistis solusi dari Ralali dan Konekto akan bisa membawa UMKM Indonesia dapat Go Digital.

Dia memaparkan, bisnis online saat ini menjadi pilihan terbaik mengingat kondisi keadaan di luar sedang berbahaya akibat penyebaran virus Covid-19 yang masih mengancam.

Baca juga: Beri Edukasi dan Pendampingan, Shopee Rangkul UMKM Beradaptasi ke Platform Digital

Dengan berbagai fitur unggulan, seperti digital storefront (etalase toko online), dukungan komunitas, laporan keuangan secara gratis, serta kartu nama digital dapat didapatkan oleh UMKM yang bergabung.

Fitur unggulan digital storefront di aplikasinya, memudahkan pelaku UMKM yang telah bergabung untuk dapat mengatur sendiri format etalase toko online miliknya, mulai dari profil toko, waktu operasional, katalog produk, banner, serta alamat usaha.

Format tersebut dapat diatur semenarik mungkin sehingga dapat menarik perhatian pelanggan.

Selain itu, link storefront di atas juga dapat dicantumkan ke profile social media yang dimiliki, sehingga customer dapat dengan mudah mengakses link untuk berbelanja.

Di aplikasi Konekto, pemilik usaha juga dapat melakukan pembukuan secara online melalui fitur yang telah disediakan. Semua penjualan akan tercatat secara otomatis dan dapat diproses melalui aplikasi tersebut.

Joseph juga memaparkan, sebagai marketplace B2B (Business to Business), Ralali.com menyediakan beragam kategori bisnis mulai dari kebutuhan produk MRO (Maintenance Repair and Operation). HoReCa (Hotel Restaurant & Café), dan lainnya.

Konsep B2B merupakan konsep penawaran produk yang melibatkan bisnis satu dengan lainnya atau transaksi antar perusahaan dengan sistem Maintenance, Repair dan Operation.

Walaupun menggunakan konsep B2B, pihaknya tetap mengutamakan kepuasan pelanggan, sehingga konsumen atau pembeli langsung tetap bisa bertransaksi di platform ini.

E-Commerce yang didirikan sejak 2013 ini sengaja menggunakan metode Wholesale Marketplace sebagai system bisnisnya melalui sebuah website yang fokus pada supplier barang-barang industrial.

Joseph menyebutkan, aplikasi Konekto bisa diunduh di Google Play dan App Store. Sementara Ralali saat ini memiliki lebih dari 1.3 juta user register, 20.000 vendor, 360 ribu produk dan lebih dari 6 juta visitors setiap bulannya.