Konseling Kesehatan Mental Kini Bisa Dilakukan Lewat Platform Daring
Platofm ini perantara bagi masyarakat yang membutuhkan diskusi atau konsultasi terkait kesehatan mental mereka dengan praktisi kesehatan mental
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasiolan Eko P
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kesadaran akan kesehatan meningkat lantaran pandemi yang melanda.
Seiring itu, layanan kesehatan online alias telemedicine juga menjadi model baru dalam jasa pelayanan kesehatan.
Pun, tampaknya kesehatan mental menjadi perhatian nomor dua setelah kesehatan fisik.
Padahal pandemi yang berkepanjangan bisa mengganggu kesehatan mental atau psikologis masyarakat.
Lantaran hal itu, PT Nitis Jiwa Bangsa menghadirkan platform Kalbu.
Chief Visionary Officer Kalbu, Iman Hanggautomo menjelaskan platofm ini perantara bagi masyarakat yang membutuhkan diskusi atau konsultasi terkait kesehatan mental mereka dengan praktisi kesehatan mental.
Baca juga: Presiden Tinjau Vaksinasi Pelajar di Samarinda, BPJS Kesehatan Pastikan Aplikasi P-Care Berjalan
"Melalui platform ini, Kalbu ingin menyadarkan masyarakat, kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik dan bukan hal yang tabu untuk dibicarakan," kata Iman dalam paparan daring Senin lalu dikutip dari Kontan.
Dia mengatakan, Kalbu berangkat dari pengalaman masing-masing founder yang merasakan langsung pentingnya kesehatan mental.
Sebagai orang-orang yang tidak berasal dari lingkungan psikologi, para founder paham jika platform kesehatan mental harus dibuat senyaman dan aman mungkin agar orang-orang mau membuka diri dan menceritakan keadaan kesehatan mental mereka.
"Kalbu memiliki berbagai layanan seperti online counseling dan online workshop dengan psikolog anak & keluarga, psikolog pendidikan, psikolog industri dan organisasi, dan psikolog olahraga. Tidak hanya fokus pada konsultasi dengan psikolog yang dikenal dengan nama Sahabat Kalbu," kata dia.
Iman mengatakan, sekecil apapun masalah kesehatan yang terjadi pada tubuh kita itu akan berefek pada kehidupan kita. Ini juga berlaku untuk kesehatan mental.
“Sekarang saatnya memberi tahu semua orang yang berurusan dengan masalah kesehatan mental, mereka tidak sendirian dan mendapatkan dukungan. Perawatan untuk hal ini bukanlah tanda kelemahan, itu adalah bukti kekuatan,” kata Iman. (Kontan/*)