Pemerataan Infrastruktur dan Digital Twin Disebut Bisa Ciptakan Kota Pintar Berkelanjutan
Penerapan kota pintar membuat pemerintah lebih mudah terhubung dengan masyarakat memantau infrastruktur, fasilitas kota dan peristiwa secara real time
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 memaksa pemerintah kota untuk mengoptimalkan implementasi teknologi kota pintar (smart city) yang mengintegrasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta berbagai perangkat IoT untuk mengoptimalkan efisiensi dan layanan kota.
Penerapan kota pintar membuat pemerintah lebih mudah terhubung dengan masyarakat memantau infrastruktur, fasilitas kota dan peristiwa yang terjadi di wilayahnya secara real time.
"Pemerintah juga mendorong pembuatan Master Plan di 100 kota dan pembangunan sarana dan pra-sarana berbasis teknologi informasi baik dari sisi infrastruktur maupun aplikasi berteknologi demi untuk percepatan implementasi Kota Pintar yang diharapkan akan dilaksanakan diseluruh daerah," ujar Direktur Utama Lintasarta Arya Damar, dalam webinar 'Smart and Sustainable Cities', Jumat (27/8/2021).
Arya menyampaikan Lintasarta telah hadir untuk membangun infrastruktur fundamental hampir di seluruh wilayah Indonesia hingga ke daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal), antara lain dengan melalui fasilitas cloud infrastructures, data center, fiber optic cities.
Lintasarta juga menyediakan konektivitas dan solusi IT yang dapat digunakan oleh pemerintah, industri keuangan, layanan jasa kesehatan, supply chain, dan industri lainnya.
Baca juga: Menhub: Smart Airport Dapat Mendorong Pemulihan Sektor Aviasi dan Pariwisata
“Kami tak akan pernah berhenti mendukung pemerataan infrastruktur Teknologi Informasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi demi terciptanya kota pintar secara berkelanjutan,” ujar Arya.
Baca juga: Wujudkan Smart City di Indonesia, Wapres: Kewajiban Perguruan Tinggi Sediakan Riset Inovatif
Pada dasarnya, kata dia, pembangunan infrastruktur merupakan kunci suksesnya implementasi kota pintar di seluruh Indonesia.
Baca juga: Ini Dampak Bila Sering Melakukan Migrasi Akun WhatsApp ke Smartphone Lain
Selama ini, pemerintah dan sejumlah operator telekomunikasi juga telah menyediakan infrastruktur teknologi dasar. Hal ini mencakup kabel optik, data center, maupun komputasi awan (cloud computing).
Lintasarta sendiri terus melakukan pengembangan dalam memperkuat infrastruktur teknologi untuk membantu berbagai perusahaan mengembangkan bisnis. Salah satunya melalui Lintasarta Cloudeka yang akan diluncurkan dalam waktu dekat.
Lintasarta Cloudeka merupakan penyedia cloud karya anak bangsa nomor 1 di Indonesia yang dapat diandalkan untuk membangun serta memelihara kemitraan yang kuat guna meningkatkan bisnis lokal melalui penyediaan layanan cloud yang menyeluruh.
Melalui penggunaan cloud, para pengguna bisa menghasilkan aplikasi digital yang dapat digunakan untuk kemudahaan dalam pelaksanaan kota pintar.
Lebih lanjut, Arya mengatakan bahwa solusi smart city harus dapat diimplementasi dengan biaya yang efektif, efisien dan juga murah untuk mengatasi permasalahan urbanisasi. Pemerintah dapat fokus menggunakan anggaran untuk implementasi solusi, bukan membangun infrastruktur.
Pemerintah dapat menggunakan infrastruktur berbagipakai, sehingga implementasi smart city dapat dilakukan dengan lebih cepat, biaya yang terukur dan mendapatkan fasilitas lengkap (security, back up, disaster recovery, network, dan lainnya).