Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Merger Indosat Ooredoo dan Hutchison 3, Ini Prospek dan Rekomendasi Saham ISAT

Perusahaan gabungan yang diberi nama PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk ini akan menjadi operator telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia

Editor: Sanusi
zoom-in Merger Indosat Ooredoo dan Hutchison 3, Ini Prospek dan Rekomendasi Saham ISAT
IST
Ilustrasi merger Indosat dan Tri. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ooredoo Group dan CK Hutchison sepakat untuk mengonsolidasikan bisnisnya di Indonesia melalui merger PT Indosat Tbk (ISAT) (Indosat Ooredoo) dan PT Hutchison 3 Indonesia (H3I) dengan total nilai transaksi sekitar US$ 6 miliar.

Perusahaan gabungan yang diberi nama PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk ini akan menjadi operator telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia dengan perkiraan pendapatan tahunan sekitar US$ 3 miliar.

Analis Royal Investium Sekuritas Muhammad As'ad menilai, merger ini akan menciptakan efisiensi operasional bagi kedua entitas perusahaan yang sebelumnya terpisah.

Baca juga: Merger Indosat dan 3 Hutchison, Ada Potensi Pendapatan 3 Miliar Dolar AS per Tahun

Perusahaan juga akan memiliki struktur modal yang lebih masif untuk melakukan ekspansi bisnis dalam rangka menyongsong tren digitalisasi.

Akan tetapi, As'ad mengingatkan, efisiensi dan perkembangan bisnis tersebut kemungkinan baru akan terlihat dalam jangka panjang.

Pasalnya, secara operasional, konsolidasi operator telekomunikasi untuk bisa terintegrasi secara efisien cukup memakan waktu lama.

Baca juga: Merger Indosat dan 3 Hutchison, Ada Potensi Pendapatan 3 Miliar Dolar AS per Tahun

Dia merujuk pada konsolidasi bisnis XL Axiata dan Axis yang membutuhkan waktu hampir dua tahun. Meskipun begitu, As'ad optimistis, regulasi pemerintah yang baru dapat memudahkan rencana sinergi Indosat Ooredoo Hutchison.

Berita Rekomendasi

"Dengan adanya PP Nomor 46 Tahun 2021 Tentang Pos, Telekomunikasi, dan Penyiaran yang merupakan turunan UU Cipta Kerja, konsolidasi antaroperator telekomunikasi akan lebih dipermudah," kata As'ad saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (17/9).

Baca juga: Tiga Saluran Distribusi Penjualan Capital Life Syariah Alami Kenaikan Tiap Tahun

Asal tahu saja, regulasi tersebut memungkinkan operator telekomunikasi bisa berbagi spektrum frekuensi radio untuk penerapan teknologi baru.

Di samping itu, perusahaan telekomunikasi juga dapat melakukan pengalihan penggunaan spektrum frekuensi radio dengan penyelenggara telekomunikasi lainnya.

Untuk jangka pendek, As'ad menilai efek merger ini terhadap kinerja sudah dapat terlihat pada tahun depan. Dengan catatan, transaksi merger ini rampung sesuai dengan target waktu yang ditentukan, yakni akhir tahun 2021.

Saat ini, As'ad merekomendasikan hold saham PT Indosat Tbk (ISAT) bagi investor yang sudah memilikinya dengan target harga Rp 7.200 per saham.

"Sementara itu, bagi investor yang belum punya saham ini atau ingin akumulasi, maka dapat memanfaatkan penurunan yang sedang terjadi," ucap As'ad.

Per sesi I perdagangan Jumat (17/9), saham ISAT ditutup turun 4,56% menjadi Rp 6.800 per saham.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas