Instagram Kids Tuai Kritik, Facebook Tunda Pengembangan
Instagram Kids yang sudah dikembangkan oleh Facebook mengalami penundaan akibat banjirnya kritik.Kritik dilontarkan oleh beberapa elemen masyarakat.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
Namun, laporan yang dikeluarkan oleh Wall Street Journal tersebut tidak dibantah pula dengan data dari Facebook sendiri.
Di lain sisi, Mosseri mencatat bahwa laporan Wall Street Journal semakin membuat beragam pertanyaan terlontar dari khalayak terhadap aplikasi Instagram Kids.
Sayangnya pembelaan oleh Facebook dan Mosseri sudah terlambat karena khalayak terlanjur mengkritik keras atas pengembangan tersebut.
Dikutip dari BBC, petisi yang dilayangkan oleh sebuah grup bernama Campaign for a Commercial-free Chilhood telah ditandatangi oleh 99 kelompok dan perseorangan.
Petisi tersebut berisi tentang obsesi untuk berbagi foto begitu berbahaya untuk kesehatan dan privasi anak.
Perwakilan dari Campaign for a Commercial-Free Childhood, Josh Golin mengatakan bahwa aplikasi Instagram tidak dibutuhkan oleh anak-anak.
"Model bisnis Instagram adalah tentang pengkoleksian data, memaksimalkan waktu pada gawai, mempromosikan budaya berbagi yang berlebihan dan mengidolakan influencer."
"Selain itu terdapat kesan pemaksaan untuk mengubah penampilan diri sehingga dapat disimpulkan bahwa aplikasi Instagram tidak dibutuhkan untuk anak tujuh tahun," tegas Josh.
Pembelaan pun dilakukan oleh Facebook dengan merespon bahwa anak muda telah menjadi pengguna aktif internet dan menjadi lebih baik apabila merevisi aturan agar terdapat kecocokan antara pengalaman yang didapatkan dengan usianya.
Sedangkan Mosseri menambahkan lewat cuitannya bahwa kritik terhadap Instagram Kids hanyalah untuk menunjukan bahwa aplikasi tersebut memang ide yang buruk.
"Aku harus mengakui bahwa para orang tua lebih memilih opsi untuk anaknya dengan memakai versi Instagram yang dapat mengatur batas usia di mana dapat dipalsukan ketimbang adanya aplikasi alternatif."
"Namun aku tidak dalam rangka untuk meremehkan perhatian mereka."
"Kita harus meluruskannya," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Yohaenes Liestyo Poerwoto)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.