Game Corona Dash Lolos Babak Final Ajang Gemastik 2021
Andrew dan Andhika sukses mempresentasikan karya game buatan mereka di depan tim juri, Kamis (7/10/2021).
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Corona Dash, game lokal buatan duet mahasiswa Andrew Paulus Sergio dan Andhika Nugraha Pratama lolos menuju babak final ajang Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (GEMASTIK) 2021.
Andrew dan Andhika sukses mempresentasikan karya game buatan mereka di depan tim juri, Kamis (7/10/2021).
Andrew dan Andhika keduanya merupakan mahasiswa yang tergabung dalam tim Perazim Inc. Keduanya tercatat sebagai mahasiswaFakultas Teknologi Informasi (FTI) Program Studi Informatika di Universitas Nusa Mandiri (UNM) Jakarta.
Di depan juri, Andrew dan tim menjelaskan mengenai game Corona Dash yang mereka buat, mulai dari bagaimana cara menjalankan game tersebut, target audience yang dapat memainkan game tersebut dan informasi lainnya terkait gamenya.
“Target pemain game ini adalah anak laki-laki dan perempuan mulai umur 12 sampai dengan orang dewasa umur 30 tahun karena player di usia ini menyukai game bergenre UI/UX yang simple dan tidak banyak icon-icon,” jelasnya saat presentasi.
Baca juga: Begini Tips Agar Jadi Master Bermain Game di Platform MPL
Andrew mengatakan, untuk asset, icon-icon yang dipakai di game diperoleh dari internet yang bersifat free dan di edit dengan photoshop, kecuali karakter yang berbayar.
“Beberapa karakter yang dimaksud diantaranya, Joko yang merupakan karakter tukang bangunan, Andrew, pengusaha dan Dr Linda serta karakter lain,
Baca juga: Bedah Strategi FPL Gameweek 8 - Poin Potensial Duet Salah & Son di Pos Gelandang Premium
Sedangkan untuk codingnya dikerjakan sendiri. "Saya sebagai programmer, 100 persen tidak menggunakan plugin dan akan kami melanjutkan pengembangannya,” imbuhnya.
Baca juga: Windows 11 yang Meluncur Hari Ini Asyik Buat Main Game di PC
Andrew menyampaikan, game ini sebelumnya telah dicoba oleh teman gamers.
“Kami sudah memilih testing ke orang atau komunitas game yang telah paham mengenai permainan atau game, tidak banyak hanya sekitar lima orang saja,” ungkapnya.
Pengembangan lanjutan yang dia dan timnya akan lakukan terutama pada fitur game Corona Dash, yakni untuk beragam karakter antara Pak Joko mungkin akan running di environment bangunan-bangunan, lalu Dr Linda akan berlari di sekitar area rumah sakit dan begitu pun dengan karakter lainnya.
“Jumlah virus di game ini bukan hanya dua saja namun banyak, sehingga semakin tinggi level game semakin banyak virusnya. Untuk scoring berdasarkan poin yang telah dikumpulkan selama permainan berlangsung, serta karakter yang terkena virus maka akan langsung mati dan kembali ke level awal,” katanya.
Di tengah sesi tanya jawab, salah satu juri, Bhakti Nendya menyatakan, game Corona Dash yang dibuat oleh Andrew dan kawan-kawan memiliki fitur sky area atau planet/environment-nya.
Pada saat berganti level, tone-nya masih sama atau tidak berubah, sehingga bisa membuat player akan merasa bosan.
“Sebaiknya untuk memberi motivasi bagi player untuk terus bermain, apalagi game ini termasuk jenis game endless run, sehingga perlu mencoba fitur tambahan yang dapat memotivasi player agar terus memainkan game ini,” sarannya.
Ummu Radiyah, kepala Nusa Mandiri Innovation Center (NIC) mengungkapkan kebanggaannya atas karya game Corona Dash yang telah sampai tahap final GEMASTIK 2021.
“Saya bangga dan senang sekali pada Andrew dan tim melalui karya gamenya Corona Dash, bisa sampai di tahap final ini, apalagi mereka dapat menjawab pertanyaan dari juri. Semoga mendapat hasil terbaik dan yang paling penting semangat berkarya Andrew dan tim ini dapat dicontoh oleh teman-temannya di Universitas Nusa Mandiri (UNM),” ujar
nya.