Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Dianggap Berbahaya untuk Anak-anak, Facebook dan Instagram Akan Kurangi Konten Politik

Platform media sosial Facebook, Instagram dan Whatsapp dianggap memiliki konten yang berbahaya untuk anak-anak.

Penulis: Hari Darmawan
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Dianggap Berbahaya untuk Anak-anak, Facebook dan Instagram Akan Kurangi Konten Politik
difernews.gr
Mark Zuckerberg, CEO dan owener Facebook. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Platform media sosial Facebook, Instagram dan Whatsapp dianggap memiliki konten yang berbahaya untuk anak-anak.

Menurut laman situs CNET yang dikutip Rabu (13/10/2021), tiga media sosial tersebut sudah sedang menghadapi pengawasan ketat dari badan otoritas di beberapa negara. Karena kontek yang dianggap berbahaya bagi anak-anak.

Wakil Presiden untuk Urusan Komunikasi Global Facebook Nick Clegg, mengatakan pihaknya berencana untuk mengurangi jumlah konten politik di umpan pengguna, dengan fokus konten dari teman.

Baca juga: Facebook Coba Singkirkan Konten Berbahaya dari Pengguna Remaja

Langkah itu, lanjut Nick, merupakan bagian dari rencana Facebook untuk menyingkirkan remaja dari konten yang mungkin tidak kondusif untuk kesejahteraan mereka.

Ia juga menyebutkan, bahwa Facebook akan memperkenalkan kontrol baru orang dewasa pada remaja secara opsional dan jelas. Sehingga, orang dewasa dapat mengawasi apa yang dilakukan anak mereka secara online.

"Kami juga akan melakukan sesuatu yang menurut saya akan membuat perbedaan besar, di mana remaja melihat konten yang sama berulang kali," ujar Nick.

Baca juga: Pakar Keamanan Siber: Gangguan Whatsapp, Facebook dan Instagram Diduga Karena Human Error

Berita Rekomendasi

Selain itu, Nick mengungkapkan, selain menghentikan sementara inisiatif Instagram Kids, perusahaan media sosial itu berencana untuk membuat fitur beristirahat yang mendorong pengguna remaja untuk berhenti menggunakan Instagram.

Perubahan yang direncanakan itu datang setelah tuduhan yang memberatkan dari whistleblower Facebook Frances Haugen, yang membocorkan dokumen internal ke Wall Street Journal sebelum akhirnya mengungkapkan dirinya di program berita TV 60 Minutes.

Baca juga: Tingkatkan Kepercayaan Publik, AMSI Rumuskan Indikator Kepercayaan Media Digital

Pekan lalu dia bersaksi dalam sidang di hadapan Senate Commerce, Science and Transportation Subcommittee. Ini bukan pertama kalinya Facebook berjanji untuk membuat perubahan seperti itu untuk meningkatkan platformnya.

Pada Agustus lalu, Facebook mengatakan akan mengurangi jumlah konten politik di feed baru seseorang setelah menerima umpan balik positif selama fase pengujian.

Selain itu, pada tahun 2018, CEO Mark Zuckerberg mengatakan perusahaan merombak umpan berita untuk memprioritaskan postingan dari keluarga dan teman, daripada dari penerbit dan merek.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas