Program Desa Digital, Lintasarta Bangun Jaringan Internet di 15 Kabupaten Jawa Barat
Partisipasi Lintasarta di program ini direalisasikan melalui penyediaan jaringan internet di lebih dari 140 desa di 15 kabupaten di Jawa Barat.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perusahaan teknologi informasi dan telekomunikasi Lintasarta memberikan dukungan penuh kepada Program Desa Digital yang diinisiasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk engatasi kesenjangan arus informasi digital di wilayah ini.
Partisipasi Lintasarta di program ini direalisasikan melalui penyediaan infrastruktur dan jaringan internet di lebih dari 140 desa di 15 kabupaten di Jawa Barat.
General Manager Central Indonesia Regional Lintasarta, Choirul Friyuana mengatakan, program ini dijalankan secara berkelanjutan. Dukungan yang diberikan tidak hanya penyediaan infrastruktur tapi juga melalui kegiatan pelatihan kepada kader TIK desa melalui program CSR Lintasarta Mengajar.
"Pelatihan yang diberikan mulai dari pengetahuan, pembangunan, dan perawatan tower hingga pemanfaatan jaringan internet bagi masyarakat desa,” ujar Choirul Friyuana, Senin (25/10/2021).
Dia menjelaskan, para kader Program Desa Digital telah mendapatkan pelatihan mengenai pengembangan website atau web development.
Baca juga: 1.000 Talenta Digital Baru Siap Lahir di Indonesia, HR Tech Summit 2021 Jadi Ajang Pemanasannya
Mereka juga mengikuti pelatihan pemasaran digital atau digital marketing mengenai dasar-dasar pemasaran melalui sosial media atau channel digital lain yang mereka miliki mencakup dasar-dasar penulisan, copywriting, teknik dasar fotografi, hingga strategi promosi di media sosial.
Baca juga: Nasabah Bank Makin Nyaman Pakai Digital Banking, Nilai Transaksi Melonjak 46,72 Persen di September
Setelah pelatihan, diharapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berada di desa mampu mengelola secara mandiri infrastruktur jaringan internet bagi masyarakat termasuk manajemen usaha maupun pemasaran potensi daerah di desa-desa tersebut.
Baca juga: Kemkominfo Beberkan Strategi Ampuh Tangkal Hoaks di Platform Digital
"Selain itu Bumdes / Bumades akan memiliki kemampuan teknis dan non teknis untuk penanganan aduan setelah internet terdistribusi ke masyarakat,” katanya.
Choirul menuturkan, dengan memberikan kemudahan akses informasi bagi masyarakat desa melalui teknologi informasi yang terintegrasi dalam pelayanan publik dan kegiatan perekonomian, maka potensi desa diharapkan dapat lebih produktif, efektif, efisien dan signifikan.
Dia menambahkan, Lintasarta terus melakukan pengembangan konten dan aplikasi yang berkaitan dengan Smart City yang juga dapat mendukung dan memadukan potensi desa mandiri.
Menurutnya, pengembangan teknologi informasi melalui aplikasi atau sistem digital untuk segala kegiatan yang dilakukan menyangkut kebutuhan masyarakat diyakini dapat meningkatkan awareness dari pihak eksternal terhadap potensi di wilayah tersebut.
Menurutnya, tolak ukur keberhasilan dari Desa Digital ialah dimana masyarakat dan potensi desa mulai dikenal diluar Jawa Barat, pemanfaatan layanan internet serta fasilitas digital yang ada di desa dengan optimal dan berkesinambungan sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kualitas serta taraf hidup masyarakat desa.
Seluruh kegiatan yang telah dilakukan dalam pelaksanaan Desa Digital akan dimonitoring secara berkala bersama Dinas Pengembangan Masyarakat Desa, dan Diskominfo dengan tetap mengawal dan memberikan update pengetahuan terkait perkembangan teknologi maupun literasi digital lainnya.
“Dukungan penuh dari seluruh stakeholder dan antusiasme masyarakat desa saat implementasi pemasangan jaringan menjadi penyemangat untuk kami agar dapat terus ikut berkontribusi dalam pelaksaan Desa Digital,” katanya.
Direktur Utama Lintasarta Arya Damar menegaskan, untuk mendorong pelaksanaan digitalisasi di daerah diperlukan beberapa aspek pendukung.
Baca juga: Brand Value Naik, Samsung Electronics Nangkring di Lima Besar Interbrand Best Global Brands 2021
Untuk meningkatkan pembangunan ekonomi daerah dapat dilakukan melalui penggunaan teknologi digital seperti penggunaan QRIS untuk pembayaran tanpa kontak fisik (contactless payment), e-Perijinan, e-Planning, e-UMKM, e-Tourism, dan e-Farmer yang seluruhnya menjadi cerminan dalam penerapan Smart City.
Menurutnya, sistem kota cerdas mampu meningkatkan pelayanan dan menjadi alat bantu bagi para pembuat kebijakan (data driven decision making). Konsep Smart City juga mencakup implementasi business intelligence atau big data, melakukan data sharing yang dapat digunakan komunitas pengembang.
“Bicara digitalisasi tentu harus secara keseluruhan, mencakup digitalisasi infrastruktur, pemerintah, dan masyarakat. Seluruh pemangku kepentingan harus berkolaborasi untuk memperoleh solusi dalam mengembangkan perekonomian daerah," kata Arya Damar.