Platform Pembelajaran Virtual Doyobi Raih Pendanaan Pra-Seri A Senilai USD 2,8 Juta
Platform pembelajaran virtual berbasis STEM, Doyobi, berhasil menyelesaikan putaran pendanaan pra-seri A senilai 2,8 juta dolar AS.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Platform pembelajaran virtual berbasis STEM, Doyobi, berhasil menyelesaikan putaran pendanaan pra-seri A senilai USD 2,8 juta yang dipimpin oleh Monk’s Hill Ventures.
Investor lainnya yang berpartisipasi dalam putaran ini adalah Tresmonos Capital, Novus Paradigm Capital, dan XA Network; serta sejumlah angel investor terkemuka seperti Quek Siu Rui, CEO Carousell, Oswald Yeo dan Seah Ying Cong, co-founder Glints, serta Reuben Lai, Head of Grab Financial Group.
John Tan, CEO dan Founder Doyobi mengatakan, bisnis digital Doyobi berfokus pada penyediaan sumber daya pengajaran berbasis STEM dan pengembangan guru melalui virtual learning environment (VLE) atau lingkungan pembelajaran virtual.
"Doyobi berfokus pada pemberdayaan guru dan memberikan dukungan dalam meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis STEM dan keterampilan abad 21,” ungkap John Tan, Kamis (28/10/2021).
Dia menjelaskan, selama ini ada kesenjangan yang besar antara materi yang diajarkan di sekolah dengan apa yang perlu dipelajari anak-anak guna mempersiapkan mereka untuk memasuki dunia kerja di masa depan.
Baca juga: CarDekho India Jadi Unicorn, Sukses Galang Pendanaan 250 Juta Dolar AS
"Rasa ingin tahu, imajinasi dan empati sama pentingnya dengan keterampilan membaca dan berhitung. Kami percaya guru merupakan bagian penting untuk mengubah pengalaman anak-anak di dalam kelas," ungkapnya.
Baca juga: Kembangkan Platform, Startup Robo-Advisor Fount Kantongi Pendanaan Seri C 33,4 Juta USD
Dana dari putaran ini akan digunakan untuk meluncurkan kursus dan pelatihan kelompok yang bertujuan meningkatkan keterampilan guru.
Inisiatif ini juga ditujukan untuk mengembangkan sumber daya yang dibutuhkan untuk dapat membantu guru dalam mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis STEM secara efektif serta keterampilan yang dibutuhkan di abad ke-21, seperti berpikir kritis dan kreatif di kelas.
Baca juga: Disuntik Pendanaan dari Jeff Bezos, Salah Satu Founder Startup Ula Ternyata Mantan Karyawan Amazon
Doyobi juga akan menggunakan dana tersebut untuk mendukung komunitas Teachers as Humans, yang merupakan sebuah komunitas online bagi para guru untuk saling mendukung dan mendapatkan peluang untuk mengembangkan diri secara profesional.
Beberapa sekolah yang saat ini menjadi mitra Doyobi adalah Leap Surabaya, dan Codercadamy, serta sekolah swasta seperti HighScope Indonesia, Mutiara Harapan Islamic School dan Stella Gracia School. Selain di Indonesia, sejumlah sekolah di Afrika juga telah mengadopsi kurikulum Doyobi.
Menurut Ilsa Nurina, Chief Human Resources and Academic Development Officer HighScope Indonesia membantu memberdayakan sekolah untuk mengembangkan keterampilan berpikir komputasional yang dibutuhkan siswa untuk memecahkan masalah di masa depan.
Doyobi juga berencana untuk meluncurkan program keanggotaan bagi para pemimpin sekolah yang berfokus pada metode pembelajaran berbasis STEM dan pengembangan keterampilan abad 21.
Tujuan dari keanggotaan STEM School Leader ini adalah untuk membantu para pemimpin sekolah seperti kepala sekolah dan kepala departemen untuk belajar mengenai penerapan praktik STEM secara efektif di sekolah, serta membantu mereka dalam mengembangkan keterampilan dan pola pikir siswa untuk mencapai keberhasilan di abad ke-21.
Keanggotaan STEM School Leader dirancang oleh Doyobi dan Allan Shaw, mantan kepala sekolah The Knox School, salah satu sekolah independen terkemuka di Melbourne.
Peng T. Ong, Co-Founder dan Managing Partner Monk's Hill Ventures menambahkan, kesenjangan antara pelajaran sekolah dan keterampilan yang dibutuhkan di Abad ke-21 ini menjadi perhatian utama dari para orang tua dan guru.
"Doyobi adalah tim yang tepat untuk mengatasi kesenjangan besar di dunia pendidikan. Pendekatan yang dilakukan John dan timnya dalam menggabungkan metode pembelajaran berbasis STEM dengan keterampilan abad 21 yang disampaikan melalui lingkungan pembelajaran virtual akan mendorong sistem pendidikan kedepannya,” katanya.
Para founder berasal dari perusahaan yang berkembang pesat di Asia Tenggara termasuk Ninja Van, GymKraft, dan Saturday Kids. EdTech Asia founder, Mike Michalec, juga menjadi bagian dari Doyobi sebagai advisor.
Sejak diluncurkan pada Agustus 2020, lingkungan pembelajaran virtual Doyobi telah digunakan oleh hampir 2.000 guru di lebih dari 10 negara. Indonesia dan Filipina adalah dua pasar terbesar Doyobi.