Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Kalahkan Pemiliki Facebook dan Google, Kekayaan CEO Binance Capai Rp 1.372 Triliun

CEO Binance Changpeng Zhao masuk dalam jajaran orang terkaya dan mengalahkan beberapa milyader dunia.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Kalahkan Pemiliki Facebook dan Google, Kekayaan CEO Binance Capai Rp 1.372 Triliun
Business Insider
CEO Binance, Changpeng Zhao. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM,  JAKARTA - Changpeng Zhao, CEO sekaligus pemilik platfrom pertukaran mata uang kripto Binance, masuk dalam jajaran orang terkaya dunia dan mengalahkan kekayaan beberapa miliader dunia.

Dilansir dari Bloomberg, diperkirakan kekayaan yang dimiliki CEO Binance tembus mencapai US$ 96 miliar atau setara Rp 1.372 triliun (dengan asumsi kurs Rp 14.300).




Nilai ini lebih besar jika dibandingkan dengan kekayaan dari pendiri Facebook (Meta) Mark Zuckerberg serta pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin.

Bahkan Kekayaan Zhao diperkirakan bisa lebih besar, lantaran belum termasuk dengan total uang kripto Bitcoin serta saham perusahaan yang ia miliki. Terlebih saat 2021 lalu nilai Binance sedang melonjak mencapai 1.300 persen.

Sebagai informasi, pria yang sering disapa dengan inisial CZ ini mengawali bisnis kripto dari keisengannya. Dibangun tahun 2017 lalu, kini Binance mampu melayani 1,4 juta transaksi per detik dan berhasil menarik 6 juta pengguna per detik.

Baca juga: Harga Minyak Goreng Melambung Tinggi, Berikut Kekayaan Para Bos Besar Sawit Indonesia

Meski dicap sebagai pria terkaya di dunia, hal itu tak membuat CZ gemar mengoleksi barang-barang mewah. CZ terlihat sederhana dengan tiga ponsel pintar, tanpa mobil, kapal pesiar hingga jam branded ternama.

Baca juga: DAFTAR 10 Orang Terkaya di Indonesia Beserta Jumlah Kekayaannya, Versi Majalah Forbes

BERITA TERKAIT

"Saya tidak peduli dengan kekayaan, uang dan rangking itu. Saya berpikir seperti yang pernah saya ucapkan di Forbes saya senang bisa mendonasikan 9% kekayaan saya,"Jelas Zhao, dikutip dari Bloomberg, Senin (10/1/2022).

Meski Binance Holdings Ltd sempat dicurigai Department of Justice and Internal Revenue Service di Amerika Serikat sebagai saluran untuk pencucian uang dan penghindaran pajak.

Namun eksistensi Binance menjadi subjek penting di beberapa Negara Besar seperti Inggris, Jepang dan Jerman dan beberapa negara lainnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas