TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lifestyle superapp Traveloka kini memiliki 100 juta lebih pengguna (users) tersebar di enam negara di Asia Tenggara meliputi Indonesia, Thailand, Filipina, Malaysia dan Singapura serta Vietnam.

Shirley Lesmana, CMO Traveloka mengatakan, aplikasinya saat ini sudah diunduh 100 juta kali dengan total 40 juta pengguna aktif setiap bulannya dengan menyediakan 20 lebih layanan gaya hidup dan 40 ragam metode pembayaran.

"Kita saat ini memiliki lebih dari 40 metode pembayaran, karena kebutuhan pembayaran di setiap negara berbeda-beda, mulai dari debit card, credit card, virtual debit card dan lain-lain untuk memeinuhi kebutuhan pengguna kami yang semakin beragam," ujar Shirley Lesmana di acara di diskusi virtual dengan awak media Traveloka 10th Anniversary, Rabu (23/2/2022).

Shirley menambahkan, pandemi Covid-19 yang berlangsung selama dua tahun terakhir ini justru mendorong perusahaannya makin lincah dalam jmembuat inovasi.

"Kunci menghadapi pandemi adalah inovasi dan kolaborasi," ujarnya.

Baca juga: Perluas Pasar, Traveloka dan Bluebird Operasikan Layanan Pemesanan Taksi QuickRide di 16 Kota

Hal itu dibenarkan oleh Co-Founder Traveloka, Albert. Alber menegaskan, inovasi merupakan kunci utama bagi  perusahaan teknologi agar terus berkembang, beradaptasi dan menyediakan solusi yang relevan dalam menjawab kebutuhan dan aspirasi konsumen.

Dia memaparkan, selama 10 tahun, perusahaannya telah melahirkan beragam produk dan layanan kepada pengguna dan melibatkan jutaan mitra.

Baca juga: Cara Perbaiki Data Sertifikat Vaksin serta Cara Scan QR Code PeduliLindungi di Traveloka & Tokopedia

Pihaknya juga menggandeng para pemangku kepentingan untuk berkontribusi pada kemajuan industri pariwisata dan perekonomian.

Head of Platform Marketing Traveloka, Terry Santoso yakin, kolaborasi dengan berbagai pihak akan mampu mendorong pariwisata kembali bergairah di tengah tren pandemi yang belum selesai. Indikasinya, banyak destinasi wisata domestik yang mengalami kenaikan pengunjung secara signifikan.

Traveloka berdiri pada 29 Februari 2012, bermula dari perusahaan metasearch sebagai agregator pembanding harga tiket pesawat di platform digital.

Bisnisnya kemudian berkembang menjadi lifestyle superapp yang menawarkan solusi end-to-end mencakup sejumlah kebutuhan gaya hidup masyarakat.

Sejak 2015, perusahaan ini berekspansi ke pasar ASEAN dan kini eksis di 5 negara ASEAN. Albert menegaskan, perusahaannya berkomitmen untuk konsisten bertumbuh dan membawa nama Indonesia ke manca negara.

Menurut Albert, bisnis Traveloka saat ini bertumpu pada tiga pilar utama, yaitu perjalanan (travel), local services, dan layanan keuangan (financial services).

Di 2018 perusahaannya membuat milestone dengan merilis layanan Traveloka PayLater yang merupakan konsep yang dikenal sebagai buy now pay later (BNPL) ini di Indonesia untuk memudahkan konsumen mendapatkan akses layanan finansial sekaligus membantu mengatur cashflow.

Terry menambahkan, perayaan satu dekade perusahaannya dirayakan serentak di Singapura, Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Filipina melalui penawaran produk gaya hidup serta perjalanan dengan diskon sampai 50 persen bertajuk Salebrat10n serta kampanye Trave10ka BDAY BASH.

Pihaknya juga merilis fitur baru Traveloka Explore, yang memberi kesempatan ke pengguna mengunggah foto dan video singkat tentang gaya hidup dan perjalanan wisata mereka.