XL Siapkan Rp 9 Triliun Bangun Jaringan di 2022
I Gede Darmayusa mengatakan XL memprioritaskan untuk menghadirkan pengalaman pelanggan.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) berupaya memastikan kebutuhan jaringan berkualitas terpenuhi di tahun 2022 ini, manajemen XL Axiata telah menetapkan fokus pembangunan jaringan yaitu meningkatkan kapasitas dan efisiensi guna menghadirkan customer experience yang lebih baik.
Tahun ini operator digital ini siap membelanjakan anggaran Rp 9 triliun untuk membangun jaringan, sedangkan pada 2021 lalu telah menghabiskan Rp 10 triliun intuk eksansi.
Sejumlah inisiatif telah mulai diimplementasikan sejak awal tahun ini untuk merealisasikan tujuan tersebut.
Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa mengatakan XL memprioritaskan untuk menghadirkan pengalaman pelanggan.
Baca juga: Mulai Maret 2022, Xl Axiata Stop Layanan RBT karena Tidak Laku
“Oleh karena itu kami terus melakukan berbagai upaya dan inisiatif secara konsisten untuk dapat mewujudkan hal tersebut, karena kami percaya dengan kualitas jaringan yang terus ditingkatkan akan membuat pelanggan semakin nyaman dan stay longer dalam menggunakan layanan-layanan yang kami sediakan.” kata Gede dalam keterangan persnya, Kamis (24/2/2022).
Gede menambahkan, setiap tahun kebutuhan konektivitas data terus meningkat. Hal tersebut didorong oleh terus bertambahnya pengguna layanan internet.
Data menunjukkan, 73,7% dari populasi Indonesia saat ini telah mengakses internet, dengan waktu berselancar rata-rata mencapai 9 jam per hari. Sebanyak 61,8% populasi juga aktif menggunakan media sosial, dengan waktu akses rata-rata sekitar 7,5 jam per hari.
Gaya hidup digital memang telah menjadi kebutuhan utama bagi pelanggan XL Axiata dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Karena itu, mereka menjadi lebih sensitif terhadap pengalaman digitalnya, seperti misalnya kecepatan akses internet yang kurang memadai, rendahnya kualitas sinyal di dalam ruangan, hingga koneksi yang sering macet saat main gim atau mengakses konten hiburan.
Gede juga menyebutkan, untuk fokus pembangunan jaringan XL Axiata di 2022 ini, sejumlah inisiatif telah mulai dijalankan sejak awal 2022 mencakup beberapa aspek.
Pertama, peningkatan customer experience. Untuk hal ini, dilakukan penerapan intelligence and automation guna meningkatkan kemampuan jaringan, yang meliputi otomatisasi pada konfigurasi jaringan, optimasi, self-diagnostic, serta pemulihan jaringan. Selain itu, XL Axiata juga sudah mengimplementasi automated optimization untuk VoLTE services, serta value-based planning tools yang melibatkan beberapa aspek strategis bisnis dalam perencanaan jaringan.
Dengan penerapan intelligence and automation ini, XL Axiata dapat meningkatkan kualitas dan efisiensi jaringan secara lebih cepat, dimana intelligence and automation ini diaplikasikan pada proses perencanaan hingga pengoperasian jaringan.
Baca juga: Merger Kelar, Ini Logo Baru Indosat Ooredoo Hutchison dan Maknanya
Aspek kedua adalah memberikan pengalaman layanan digital yang lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat seperti penyediaan layanan yang terintegrasi untuk mobile consumer dan home serta penyediaan kapasitas jaringan yang sesuai dengan kebutuhan tiap area.
Aspek ketiga, reliable service experience atau pengalaman layanan yang lebih andal dimana untuk aspek ini XL Axiata menargetkan 100% availability dengan menambah 12.000 BTS LTE900 yang menjangkau 343 kota, serta menambah 100 BTS 5G di 3 kota. Selain itu, XL Axiata juga menambah 2 lokasi core, 6.000 site fiberisasi dan 20.000 km tambahan fiber untuk menjamin realtime high-performance, lag-free experience bagi pelanggan.
Pada tahun 2022 ini, XL Axiata juga akan terus menyiapkan infrastruktur jaringan guna menunjang layanan 5G. Salah satu milestone terpenting dan utama adalah memastikan ketersediaan spektrum dan perangkat. Di awal tahun ini, XL Axiata mengadakan uji coba co-existency 5G dan Fixed-Satellite Service (FSS) guna memastikan potensi pemanfaatan spektrum 3.5GHz bagi 5G. Uji coba salah satunya sudah dilaksanakan di kawasan sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok. Uji coba yang lain dilakukan bersama BRI dan Universitas Telkom.
XL Axiata juga akan ikut mendukung upaya pemerintah dalam membuktikan kesiapan Indonesia menggelar konektivitas broadband kecepatan tinggi, yaitu 5G, dan diharapkan akan mendorong pertumbuhan perangkat pendukungnya. Implementasi program ini diantaranya akan dilaksanakan dalam ajang G20 yang akan dilaksanakan di sejumlah kawasan wisata, antara lain Danau Toba, Bali, Mandalika, dan Labuhan Bajo.
Baca juga: Telkomsel Bentuk Anak Perusahaan Baru untuk Perkuat Ekonomi Digital Indonesia
Implementasi jaringan di 2021
Peningkatan kualitas jaringan yang telah dilakukan XL Axiata di sepanjang tahun 2021 antara lain berhasil memperkuat cakupan jaringan 4G yang menjangkau 96% populasi Indonesia di 458 kota/kabupaten, yang ditopang oleh lebih dari 77 ribu BTS 4G. Selain itu, kapasitas jaringan juga terus meningkat, di mana hingga akhir tahun lalu, proses fiberisasi jaringan telah mencapai 50% dari total site pada kota-kota yang menjadi fokus fiberisasi XL dan tambahan 113 ribu km jaringan fiber.
“Kami juga menghadirkan jaringan 5G secara terbatas di sejumlah kota guna mengenalkan lebih jauh mengenai teknologi telekomunikasi paling mutakhir tersebut kepada pelanggan dan masyarakat. Ada 16 titik 5G experience di 12 kota utama, yang mendapatkan sambutan cukup antusias dari masyarakat,” imbuh Gede.
Dengan upaya peningkatan mutu jaringan selama ini, XL Axiata berhasil menghadirkan layanan internet yang lebih cepat setiap tahunnya. Pada tahun 2021, dari kuartal pertama hingga keempat, kecepatan rata-rata akses internet meningkat sekitar 24%. Pada periode yang sama, perbaikan tingkat latensi juga meningkat sekitar 17%.
Tahun lalu, XL Axiata juga melakukan penataan ulang teknologi 3G untuk meningkatkan kualitas jaringan dan layanan broadband. Hal ini sekaligus guna mendukung kebijakan pemerintah terkait dengan efisiensi spektrum untuk jaringan data. Hingga akhir 2021 lalu, penghentian layanan 3G telah dilakukan di 22 kota dan dilakukan penambahan kapasitas LTE pada 22 ribu Tower di 408 Kota. Selanjutnya, pada kuartal pertama 2022, ditargetkan layanan 3G sudah dihentikan di semua kota sehingga kapasitas 4G dapat lebih ditingkatkan lagi.
Baca juga: Smartfren dan Investor Abu Dhabi Kembangkan Data Center 1.000 Megawatt
Seiring dengan aktivitas 3G sunset tersebut, XL Axiata juga telah mengaktivasi layanan VoLTEnya. Trafik layanan VoLTE ini telah tumbuh sekitar 60% sepanjang kuartal 3 dan 4 tahun 2021. Pertumbuhan penggunaan yang cukup pesat tersebut sekaligus menandakan semakin meningkatnya kenyamanan pelanggan XL Axiata dalam menggunakan layanan VoLTE, seiring dengan peningkatan kualitas jaringan yang dilakukan.
Guna memberikan layanan yang lebih efektif, XL Axiata juga melaksanakan transformasi digital dalam perencanaan dan operasional jaringan. Sejumlah inisiatif yang dilaksanakan terutama adalah penerapan Network inventory management system, Integrated network monitoring dashboard, serta perencanaan jaringan berbasis crowd sourcing insight dan advanced market analytic.
Pada tahun lalu, XL Axiata juga terus memperluas jangkauannya hingga area terluar untuk mendukung pemerintah dalam upaya pemerataan ekonomi digital. Bekerja sama dengan BAKTI, XL Axiata menyediakan layanan telekomunikasi broadband 4G untuk 132 desa di Sumatera dengan kategori wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Sementara itu, untuk wilayah non-3T, hingga akhir tahun lalu, XL Axiata telah menghadirkan layanan broadband 4G pada 96 desa yang tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Timur, Kalimantan, dan Sulawesi. Pembangunan di seluruh area non-3T yang menjadi kewajiban XL Axiata ditargetkan selesai di akhir tahun 2022.