Rusia Larang Warganya Gunakan Aplikasi Walkie Talkie Zello karena Sebarkan Informasi Palsu
Pemerintah Rusia resmi melarang penggunaan aplikasi komunikasi walkie talkie Zello oleh warganya karena tuduhan menyebarkan informasi palsu
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah Rusia resmi melarang penggunaan aplikasi komunikasi walkie talkie Zello oleh warganya karena tuduhan menyebarkan informasi palsu tentang perang di Ukraina.
Roskomnadzor, Layanan Federal Rusia untuk Pengawasan di Bidang Telekomunikasi, Teknologi Informasi dan Komunikasi Massa, mengumumkan akan melarang penggunaan aplikasi Zello karena menyebarkan "informasi palsu" tentang invasi ke Ukraina.
Dikutip dari Engadget, Rabu (9/3/2022) Roskomnadzor sudah meminta kepada Zello agarberhenti mengirim pesan kepada pengguna yang berisi tentang informasi palsu seputar jalannya operasi khusus Angkatan Bersenjata Federasi Rusia di Ukraina.
Sebelum nya, Facebook mengatakan akan melepas konten dari media yang didukung pemerintah Rusia di Facebook dan Instagram sebagai bagian dari upaya yang diambil sehubungan dengan invasi baru-baru ini ke Ukraina.
Baca juga: Google: Hacker Rusia dan China Lakukan Spionase dan Kampanye Phising di Ukraina
Nick Clegg, Presiden Urusan Global Facebook dan mantan wakil perdana menteri Inggris, mengatakan, Pemerintah Rusia telah membatasi Facebook dan Instagram untuk mempersulit warga Rusia melihat konten tertentu.
Baca juga: Instagram Hapus Aplikasi Boomerang dan Hyperlapse dari App Store dan Play Store
Sejak Rusia memulai invasi pada bulan Februari, beberapa perusahaan teknologi seperti Google, Microsoft dan Apple telah memberi sanksi untuk Rusia, dan melarang layanan atau mengakhiri bisnis di negara tersebut.
Baca juga: Rusia Ancam Tutup Aliran Gas ke Jerman Jika Larangan Ekspor Minyak Berlanjut
Analis ancaman,Emsisoft, Brett Callow mencatat bahwa Rusia telah memblokir BBC dan beberapa media internasional lainnya,
"Memblokir Zello bukanlah hal mengejutkan," kata Callow.
"Pemerintah Rusia kemungkinan akan terus mencoba membatasi akses ke sumber informasi yang tidak menguntungkan tentang invasi, sehingga aplikasi yang diblokir akan lebih banyak," kata dia.
Zello tidak menanggapi permintaan komentar tentang situasi tersebut. Aplikasi ini telah menjadi sangat populer di Ukraina sejak invasi dimulai.