Apa Itu OnlyFans? Layanan Berlangganan yang Berbasis di London, Berikut Cara Kerjanya
Berikut ini penjelasan tentang apa itu OnlyFans. Beberapa waktu ini, ramai dibincangkan seorang kreator OnlyFans.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini penjelasan tentang apa itu OnlyFans.
Beberapa waktu ini, ramai dibincangkan seorang kreator OnlyFans yang 'muncul' ke publik.
Sebelumnya, ada juga kreator OnlyFans dari Indonesia yang ditangkap pihak berwajib karena membuat konten dewasa di bandara di Yogyakarta.
Ada pula wanita kreator OnlyFans yang diundang oleh kreator Youtube, hingga membuat kata OnlyFans banyak dicari.
Baca juga: Profil Anne Gregory yang Kini Didaulat Jadi Adjunct Professor LPSR
Baca juga: Karyawan Toko Emas di Klaten Ditemukan Meninggal Dunia di Kamar Mandi, Korban Berumur 60 Tahun
Lantas, apa itu OnlyFans?
OnlyFans merupakan sebuah layanan platform foto dan video berlangganan yang berbasis di London, Inggris.
Kreator OnlyFans dapat memperoleh uang dari pengguna yang berlangganan konten mereka.
Biasanya, mereka yang berlangganan disebut juga dengan "penggemar".
OnlyFans berdiri sejak November 2016.
Tim Stokely dan Timothy Stokely merupakan orang yang menciptakan situs yang sudah diblokir pemerintah Indonesia ini.
Mengutip Kompas.com, platform ini mempunyai tujuan utama untuk membantu pembuat konten atau artis bisa mendapatkan uang dari monetisasi konten atau 'karya' yang telah dibuat.
Tak hanya itu, OnlyFans juga dibuat untuk mengembangkan hubungan yang lebih dekat antara artis dan penggemarnya.
Jadi, bisa dikatakan OnlyFans dibuat untuk memungkinkan pengguna bisa mengungah konten dan para penggemarnya harus mengeluarkan biaya untuk menonton atau mengakses konten tersebut.
Masih mengutip Kompas, OnlyFans mengklaim telah digunakan lebih dari 100 juta orang.
Platform ini juga sudah mendapatkan komisi sekitar Rp42 triliun yang sudah dibayarkan ke kreator atau pembuat konten.
Kreator OnlyFans sendiri saat ini lebih dari satu juta orang.
OnlyFans sangat terkenal dengan konten dewasanya.
Banyak dari kreator yang "menjual" foto maupun video dewasa.
Namun, tak melulu soal konten dewasa, beberapa kreator juga menyediakan konten di luar pornografi.
Tak hanya situs web, OnlyFans juga mempunyai aplikasi.
Namun, di Indonesia, aplikasi OnlyFans belum tersedia, baik di PlayStore maupun Google Play.
Untuk mengaksesnya, pengguna di negara yang memblokir OnlyFans menggunakan Virtual Private Network (VPN).
Cara Kerja OnlyFans
OnlyFans ibarat pasar, ada penjual dan pembeli.
Penjual merupakan pembuat konten, dan pembelinya adalah mereka yang ingin menonton atau mengakses konten dari penjual.
Setiap orang juga bisa menjadi penjual atau pembeli.
Penjual akan menjual konten dengan harga tertentu.
Sedangkan pembeli akan mengeluarkan uang untuk berlangganan (subscribe) dalam waktu tertentu.
Untuk melakukan transaksi, pembeli harus mempunytai akun bank yang terhubung dengan layanan MasterCard atau Visa.
OnlyFans nampaknya sangat memaksimalkan fitur monetesasi bagi penjual konten.
Semua gerak-gerik pembuat konten bisa diuangkan.
Para pembeli (penggemar) yang ingin mengirimkan pesan secara langsung pada pembuat konten pun bisa membayar lebih dari biaya berlangganan.
Penggemar juga bisa memberikan tips pada artis untuk membuat konten sesuai seleranya.
Saat ini, barang "jualan" di OnlyFans banyak diisi dengan konten bermuatan pornografi yang sangat fulgar.
Tak jarang, banyak yang menyebutnya seperti situs video porno.
Setiap orang bisa membuat konten apapun termasuk yang pornografi di OnlyFans, sebagaimana dilansir Mashable, Sabtu (12/3/2022).
OnlyFans sendiri diblokir di Indonesia karena dinilai mengandung konten yang negatif.
(Tribunnews.com, Renald)(Kompas.com, Zulfikar Hardiansyah)