Dorong Transformasi Digital, MII Gandeng NetApp Hadirkan Layanan Hybrid-multicloud
PT Mitra Integrasi Informatika (MII) menggandeng perusahaan asal Amerika Serikat (AS) NetApp untuk mengembangkan perangkat lunak berbasis
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Mitra Integrasi Informatika (MII) menggandeng perusahaan asal Amerika Serikat (AS) NetApp untuk mengembangkan perangkat lunak berbasis cloud untuk mendorong transformasi digital dari perusahaan yang masih konvensional.
Melalui kolaborasi ini, MII dan NetApp bermitra untuk menghadirkan layanan hybrid-multicloud dengan pembaruan layanan bernama Hybrid Multicloud Design and Optimization Workshop atau HMDOW.
Direktur PT Mitra Integrasi Informatika Edwin Putra Oetama Octosa mengatakan, meskipun infrastruktur hybrid lazim digunakan oleh kalangan perusahaan TI.
Baca juga: Amazon Bersama Google dan Microsoft Tangguhkan Layanan Cloud di Rusia
"Tetapi, transisi dari infrastruktur lokal ke cloud bisa menjadi rumit karena sebagian besar perusahaan tidak dapat membayangkan dan memetakan jalur menuju model operasi masa depan mereka," ujar Edwin, Rabu (23/3/2022).
Ia juga menjelaskan, bahwa desain tingkat pelayanan sangat penting ketika perusahaan merencanakan infrastruktur baru yang dapat memberikan operasi TI yang optimal dan mendukung kebutuhan lanskap bisnis saat ini.
"Dengan keahlian NetApp, kami menawarkan HHMDOW sebagai bagian dari penawaran layanan terbaru kami untuk membantu perusahaan mewujudkan dan mempercepat transformasi hybrid multicloud mereka melalui serangkaian program workshop berdasarkan permintaan" kata Edwin.
Baca juga: Usaha Kuliner Kian Ekspansif, Perusahaan Cloud Kitchen Ini Perluas Kapasitas Hingga 80 Dapur
Adopsi cloud semakin berkembang di Indonesia seiring dengan meningkatnya jumlah layanan digital di berbagai sektor. Menurut International Data Corporation (IDC), pasar cloud Indonesia diproyeksikan tumbuh rata-rata 31 persen per tahun selama lima tahun ke depan dan diperkirakan akan mencapai 1,2 miliar dolar AS pada tahun 2024.
Maka dari itu, lanjut Edwin, kehadiran HMDOW ini dapat mengoptimalkan penerapan cloud yang disesuaikan dengan kebutuhan kerja dan aplikasi perusahaan.
HMDOW, menurut Edwin, dapat memberikan pandangan holistik dan akurat terhadap perusahaan tentang keadaan infrastruktur manajemen data mereka saat ini.
"Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan model pengiriman mereka yang hemat biaya, bebas kerumitan dan optimal untuk kinerja bisnis," ujar Edwin.
Baca juga: Genjot Inklusi Keuangan, Bank Aladin Gandeng Google Cloud
Edwin juga menjelaskan, menurut data survei NetApp 2021 Hybrid Cloud Enterprise Customer Adoption juga mengungkapkan bahwa 77 persen pembuat keputusan TI telah menyatakan rencana mereka dalam mengoperasikan bisnis mereka di lingkungan hybrid cloud.
"Hal ini dilatarbelakangi oleh tuntutan bisnis untuk berinovasi lebih cepat, mengoptimalkan operasional dan menekan biaya infrastruktur," ucap Edwin.
Sementar itu menurut Country Manajer Indonesia NetApp Adir Ginting, infrastruktur hybrid cloud telah menjadi bantuan yang besar bagi banyak orang, meningkatkan kelincahan organisasi, fleksibilitas, dan kecepatan inovasi.
"Pendirian HMDOW merupakan bukti misi kami untuk membantu perusahaan merangkul infrastruktur hybrid cloud dan mempercepat upaya transformasi digital mereka,” kata Ginting
Melalui rangkaian solusi dan layanan yang lebih komprehensif, Ginting menilai, HMDOW dapat mengharapkan pengalaman yang tak tertandingi.
"Dalam kemitraan dengan MII, kami berkomitmen untuk memberdayakan pelanggan kami dalam merancang, membangun, dan mengoptimalkan hybrid cloud mereka," ucap Ginting.
NetApp sendiri dikenal dapat membuat cloud lebih mudah diakses, sederhana, dan dengan biaya lebih murah, sehingga membantu pelanggan di seluruh dunia untuk mendapatkan yang terbaik dari penggunaan cloud mereka.