Astraotoshop Digital Class Ajak Siswa SMK Jago Jualan Via Streaming di Media Sosial
Astraotoshop Digital Class kembali menggulirkan program pembelajaran berbasis proyek (project based learning) untuk siswa dan siswi SMK
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Astraotoshop Digital Class kembali menggulirkan program pembelajaran berbasis proyek (project based learning) untuk siswa dan siswi SMK di Indonesia dari jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran.
Program ini diinisiasi Dedy Budiman, CEO Derap Dynamis Training & Development dan ketua dewan pembina Asosiasi Guru Marketing Indonesia (AGMARI) serta didukung Direktorat SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudsyaan RI, Mitras DUDI, dan Astraotoshop.com.
Di program ini siswa SMK diajari jago melakukan pemasaran via streaming di platform media sosial TikTok.
Baca juga: 90 Persen Bank Sentral Tertarik untuk Menjajaki Mata Uang Digital
Dedy Budiman menjelaskan, Astraotoshop Digital Class (ADC) batch 2 merupakan program lanjutan dari Astra Digital Class batch 1, dimana peserta siswa dan guru dilibatkan pada berbagai proyek yang diharus diselesaikan selama 2 bulan, mulai Maret - April 2022
Program ADC batch 2 diikuti 264 peserta dari 24 SMK di Indonesia. Peserta mendapat pelatihan untuk membuat strategi pemasaran dan penjualan secara online dan offline yang diimplementasikan dengan menjelaskan kepada para pelanggan mengenai e-commerce Astraotoshop.com secara online maupun offline. Untuk pemasaran online, peserta diajari membuat konten di social media, baik berupa gambar, video dan live streaming.
Peserta yang lolos dan memenuhi kriteria diberikan pelatihan dan pendampingan selama 1 bulan mengenal profesi Live Streamer. Live streamer adalah orang yang melakukan aktivitas live streaming. Diakhir pelatihan para peserta mempraktikkan kemampuan Live Streaming Selling lewat media TikTok.
“Pada kegiatan ini masing-masing peserta menunjukkan kemampuan berupa cara menarik minat pembeli, memberikan penawaran-penawaran menarik hingga mengarahkan calon pembeli untuk langsung membeli produk-produk di Live Streaming tersebut,” ujar Dedy Budiman dalam paparan virtual kepada media, Senin (9/5/2022).
Total ada 3 pemenang dari siswa SMK dan 1 orang guru di program ini.
Juara 1 adalah Heti Sonjaya dari SMK Ar Rahman, Depok; Juara 2 Resa Juniari dari SMK PGRI 3 Malang dan juara 3 Feriyansah Adi Saputra dari SMKN 1 Tangerang.
Juara 1 kategori Guru adalah Rina Finanti dari SMK Wikrama Bogor.
Baca juga: Proses Kreatif dan Digitalisasi Karya Musikal di Era dan Pasca Pandemi Covid-19
“Konten-konten Live Streaming di TikTok dari para peserta sangat menarik dan kreatif. Harapan kami pelatihan ini menjadi langkah awal untuk memasuki digital marketing dan pemasaran online. Kami juga berharap para siswa dan guru terus belajar karena dunia digital marketing masih akan terus berkembang,” tutur Nugroho Arifianto, E-commerce Dept Head Astra Otoshop.
Debra dari Hakka Indonesia mengatakan, untuk menjadi pemenang peserta tidak hanya harus mengikutti kelas-kelas pelatihan, tapi juga terlibat dalam project. Di batch 2 ada beberapa materi yang diajarkan antara lain cara membuat konten, bagaimana mengisi konten di TikTok, termasuk bagaimana cara live streaming dan Live Shop di TikTok.
“Mereka mesti mempraktikan bagaimana menjadi Live Streamer di TikTok dan menjual produk Astraotoshop di TikTok. Hasil karya mereka bisa dilihat di TikTok, mereka sudah memiliki kemampuan yang luar biasa meski masih SMK,” ujar Debra.
Saryadi, Dit. Mitras DUDI Kemendikbud Ristek mengatakan, ajang ini merupakan bagian dari cara dunia usaha untuk terlibat aktif dalam meningkatkan kompetensi pendidikan vokasi di Indonesia.
Baca juga: Transformasi Digital JKN-KIS di Sektor Pelayanan Kesehatan Jadi Sorotan Dunia
“Untuk membentuk kompetensi peserta didik di satuan pendidikan vokasi, direktorat pendidikan vokasi telah membentuk kemitraan yang dibangun antara satuan pendidikan vokasi dengan usaha (industri). Kemitraan ini harus terus diperdalam dan menyeluruh,” kata Saryadi.
Mardani Sugianto dari Direktorat SMK Kemendibud menambahkan, hingga saat ini ada 370 industri yang mendukung pendidikan vokasi di SMK. Mardani menambahkan, untuk keberhasilan pendidikan vokasi di Indonesia dibutuhkan dukungan dan partisipasi dari dunia usaha.
“Dukungan tersebut melalui tiga cara yaitu membantu dalam penyusunan kurikulum, dukungan program pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning), dan praktisi mengajar di kelas,” ujar Mardani.