Digitalisasi Rambah Dunia Seni, Platform Ini Jadi Alternatif Kenalkan Lukisan Kanvas ke Mancanegara
Digital menjadi kanal yang relatif baru untuk distribusi karya seni di Indonesia saat ini.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Choirul Arifin
Padahal banyak wisatawan asing membeli lukisan dan ukiran di Bali atau Jepara. Namun kendala banyak dihadapi dalam proses pembelian. Mulai dari waktu pengiriman, pengemasan dan juga pembayaran.
Oleh karena itu, ArtDigest membuka kesempatan bagi para seniman Indonesia untuk menjual lukisan mereka di luar negeri via digital.
Terlebih, ArtDigest melihat permintaan yang meningkat untuk lukisan dan digital art (khususnya pop art). Dengan cara mass canvas printing, lukisan bisa dinikmati lebih banyak orang.
"Tujuan ArtDigest adalah untuk memberdayakan seniman di seluruh dunia, termasuk Indonesia, untuk memamerkan dan mendapatkan hasil sesuai karyanya," jelasnya,
Berdasarkan data Statista tahun 2021, sales value of the art market di dunia mencapai USD 65,1 miliar (ekuivalen dengan Rp 820 triliun).
Nilai penjualan tersebut naik hingga 29 persen dibanding tahun 2020. Adapun pangsa basar terbesar (marketshare) Art tersebut sebesar 44 % dimiliki oleh warga Amerika Serikat (AS)
"Ini menunjukan semakin banyak orang yang yakin membeli art secara online. Kami memulai di Amerika Serikat karena punya market size dan daya beli yang besar. Lukisan juga akan lebih mudah diterima masyarakat negara lain seperti Eropa, Asia, dan lainnya," lanjut Owen.
Dibanding kompetitornya, ArtDigest juga memiliki beberapa kelebihan. Pertama, art printing bisa tak terbatas (unlimited) dan dengan quality control yang terjaga (scalable).
“Kami juga memilih bahan sendiri dan mengawasi setiap lukisan, mulai dari produksi dan supply chain hingga aftersales,” tambahnya.
Selanjutnya, ArtDigest memberikan wadah kepada para seniman di seluruh dunia untuk memperkenalkan dan menjual karya seni mereka secara online. Berbagai metode pembayaran tersedia dalam platform-nya. ArtDigest telah bermitra dengan beberapa perusahaan manufacturing, logistik, hingga Paylater di Amerika dan Eropa seperti Affirm, Klarna dan Afterpay, dengan tenor pembayaran hingga 36 bulan.