Bisnis PC Melemah, Saham Raksasa Dell Tech Ambles Kuartal Kedua 2022
Pada penutupan perdagangan Wall Street pada Kamis (25/8/2022) saham Dell Tech turun 8 persen.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, TEXAS – Menurunnya daya beli masyarakat pada industri teknologi membuat saham produsen komputer terkemuka Dell Technologies Inc. anjlok selama kuartal kedua 2022.
Pada penutupan perdagangan Wall Street pada Kamis (25/8/2022) saham Dell Tech turun 8 persen setelah The Fed terus memperketat kebijakan moneternya sejak Maret lalu.
Sikap agresif Federal Reserve telah membuat suku bunga acuan AS naik dan mendorong penguatan nilai pada dolar, namun penguatan tersebut sayangnya telah memicu sentimen negatif pada pasar global.
Naiknya nilai dolar beberapa bulan terakhir bahkan membuat nilai mata uang lainnya melemah, efek tersebutlah yang mengakibatkan daya beli masyarakat menurun.
Selain itu adanya kebijakan zero Covid yang dilakukan pemerintah China guna menekan kasus positif Covid-19, juga menjadi faktor pendorong perlambatan ekonomi pada sprodusen elektronik Dell Technologies.
Reuters mencatat selama kuartal kedua, pendapatan konsumen Dell ambles 9 persen. Setelah tahun sebelumnya Dell terus mencatatkan pertumbuhan pendapatan.
Baca juga: The Fed Isyaratkan Kenaikan Suku Bunga Acuan 50 Bps di Pertemuan September
"Dell sedang mengalami ketidakpastian makroekonomi, karena pelanggan mengurangi ukuran pesanan dan membeli hanya untuk kebutuhan mendesak," kata co-Chief Operating Officer Dell, Chuck Whitten.
Selain Dell, belakangan perusahaan teknologi dari Microsoft Inc hingga Apple Inc juga turut membukukan penurunan pendapatan, hingga menggiring anjlok saham perusahaan pada perdagangan Wall street.
Baca juga: IHSG Berpeluang Melemah Terbatas Jelang Pertemuan Bank Sentral AS
Berbagai cara mulai dilakukan para produsen teknologi tersebut untuk menghentikan pembengkakan kerugian selama pasar ekonomi global bergejolak, mulai dari menghentikan perekrutan karyawan baru sampai mengurangi angka produksi.
Namun langkah tersebut tampaknya belum cukup mampu mengangkat prospek pendapatan perusahaan.
Meski prospek elektronik tengah menghadapi perlambatan ekonomi, akan tetapi meningkatnya tren era kerja hibrida sukses membuat bisnis komersial Dell meningkat sebanyak 15 persen, hingga laba bersihnya naik jadi 26,43 miliar.
Bull tipis mengungguli ekspektasi analis selama kuartal kedua 2022.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.