Cara Kerja Flightradar24, Situs Pelacak Pesawat secara Real Time dari Seluruh Dunia
Cara kerja Flightradar24, situs pelacak pesawat secara real time dari seluruh dunia. Flightradar24 juga menampilkan lalu lintas penerbangan.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Inilah cara kerja Flightradar24, situs dan aplikasi pelacak penerbangan yang menunjukkan lalu lintas udara langsung dari seluruh dunia.
Flightradar24 menggabungkan data dari beberapa sumber data termasuk ADS-B, MLAT dan data radar.
Data ADS-B, MLAT, dan radar dikumpulkan bersama dengan jadwal dan data status penerbangan dari maskapai penerbangan dan bandara.
Pesawat yang dilengkapi dengan ADS-B dapat terlihat selama pelacakan di Flightradar24.
Teknologi ini dapat diakses di www.flightradar24.com dan aplikasi Flightradar24.
Berikut ini cara kerja Flightradar24 dalam melacak pesawat, dikutip dari laman Flightradar24.
Baca juga: Mengenal Flightradar24, Situs Pelacak Penerbangan Pesawat Secara Realtime
1. ADS-B
Teknologi utama yang digunakan Flightradar24 untuk menerima informasi penerbangan disebut automatic dependent surveillance-broadcast (ADS-B).
ADS-B bekerja dengan cara sebagai berikut:
- Pesawat mendapatkan lokasinya dari sumber navigasi GPS (satelit)
- Transponder ADS-B pada pesawat yang mentransmisikan sinyal yang berisi lokasi.
- Sinyal ADS-B diambil oleh penerima yang terhubung ke Flightradar24
- Kemudian, penerima memasukkan data ke Flightradar24.
- Data ditampilkan di www.flightradar24.com dan di aplikasi Flightradar24
ADS-B dapat menangkap gambar wilayah secara luas hingga ketinggian jelajah di atas 30.000 kaki.
Cakupan ADS-B yang baik ada di Eropa, Amerika Serikat Kanada, Meksiko, Karibia, Venezuela, Kolombia, Ekuador, Peru, Brasil, Afrika Selatan, Rusia, Timur Tengah, Pakistan, India, Cina, Taiwan, Jepang, Thailand, Malaysia, Indonesia, Australia dan Selandia Baru.
Baca juga: Pasca Serangan Rusia, Wilayah Udara Ukraina Terlihat Kosong dari Penerbangan di Flightradar24
2. MLAT
Teknologi Multilateration (MLAT) pada situs Flightradar24 digunakan jika posisi pesawat tidak dilengkapi ADS-B.
Bedanya, cakupan MLAT hanya dapat dicapai di atas sekitar 3.000-10.000 kaki karena kemungkinan empat atau lebih penerima dapat menerima sinyal transponder meningkat seiring dengan meningkatnya ketinggian.
Sebagian besar Eropa dan Amerika Utara saat ini ditutupi dengan MLAT di atas sekitar 3.000-10.000 kaki.
Ada juga beberapa cakupan MLAT di Meksiko, Brasil, Afrika Selatan, India, Cina, Jepang, Taiwan, Thailand, Malaysia, Indonesia, Australia, dan Selandia Baru.
3. Satelit
Satelit adalah komponen yang membantu penerima ADS-B mengumpulkan data dari pesawat di luar area jangkauan jaringan ADS-B terestrial.
Kemudian, satelit akan mengirimkan data tersebut ke jaringan Flightradar24.
Data ADS-B berbasis satelit yang tersedia di Flightradar24 berasal dari beberapa penyedia.
Karena jumlah satelit yang memasok data dan lokasinya dinamis, cakupan satelit bervariasi.
Umumnya, ADS-B berbasis satelit meningkatkan cakupan penerbangan di atas lautan di mana penerimaan berbasis darat tidak memungkinkan.
Hanya pesawat yang dilengkapi dengan transponder ADS-B yang dapat dilacak melalui satelit.
4. Data Radar
Selain ADS-B dan MLAT, Flightradar24 juga menerima data langsung tambahan untuk penerbangan di Amerika Utara.
Data ini didasarkan pada data radar (bukan hanya pesawat yang dilengkapi dengan transponder ADS-B).
Data radar Flightradar24 mencakup sebagian besar lalu lintas udara komersial dan terjadwal di wilayah udara AS dan Kanada, serta sebagian Samudra Atlantik dan Pasifik.
Baca juga: Aturan Terbaru Naik Pesawat Berlaku Mulai 29 Agustus 2022, Wajib Vaksin Booster
5. Jaringan Open Glider
Data pelacakan untuk glider dan pesawat ringan lainnya berasal dari Open Glider Network (OGN).
Open Glider Network adalah proyek yang menyediakan platform pelacakan terpadu untuk glider, drone, dan pesawat kecil lainnya.
Saat ini fokus pada pelacakan pesawat yang dilengkapi dengan pelacak FLRM dan OGN, serta menerima sumber data lain seperti SPOT, FANET, PilotAware, dll.
6. Estimasi
Saat pesawat terbang di luar jangkauan, Flightradar24 terus memperkirakan posisi pesawat hingga 2 jam jika tujuan penerbangan diketahui.
Untuk pesawat tanpa tujuan yang diketahui, posisi diperkirakan hingga 10 menit.
Posisi dihitung berdasarkan parameter yang berbeda dan dalam banyak kasus cukup akurat.
Namun, untuk penerbangan panjang, posisi dalam kasus terburuk dapat mencapai jarak sekitar 100 km (55 mil).
7. Pesawat terlihat di Flightradar24 (dalam jangkauan ADS-B)
Teknolgi ADS-B digunakan untuk pesawat komersial dengan muatan lebih dari 100 penumpang.
Pesawat yang dilengkapi dengan transponder ADS-B akan menampilkan posisi pesawat di situs Flightradar24.
8. Pesawat terlihat di Flightradar24 (dalam jangkauan MLAT, radar, atau Flarm)
Pesawat akan terlihat di Flightradar24 jika terbang di ketinggian antara 3.000-10.000 kaki.
Namun, data radar sering kali kehilangan informasi registrasi pesawat dan pesawat yang dilacak dengan teknologi MLAT dalam banyak kasus kehilangan informasi callsign.
9. Pemblokiran
Informasi tentang sejumlah kecil penerbangan mungkin dibatasi atau diblokir berdasarkan permintaan dari pemilik atau operator melalui layanan pihak ketiga, seperti FAA LADD.
Beberapa pesawat profil tinggi, seperti Air Force One tidak ditampilkan.
Sebagian besar pesawat lain yang tunduk pada pembatasan ditampilkan sebagai anonim menurut jenis pesawat.
10. Pesawat muncul di peta cakupan
Cakupan Flightradar24 memiliki jangkauan yang luas.
Pada peta cakupan akan terlihat semua bandara utama yang ditandai dengan penanda bandara biru.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Flightradar24