CEO Google Beri Sinyal Bakal Lakukan PHK, Imbas Perlambatan Pendapatan hingga Tekanan Inflasi
Sinyal pemangkasan karyawan diungkap Pichai setelah perusahaannya mengalami perlambatan pertumbuhan selama beberapa bulan terakhir
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – CEO Google dan Alphabet Sundar Pichai dilaporkan tengah merencanakan pemutusan hubungan kerja atau PHK pada para karyawannya, langkah ini diambil untuk membuat perusahaan 20 persen lebih efisien dari sebelumnya.
"Kami ingin memastikan sebagai perusahaan, ketika Anda memiliki lebih sedikit sumber daya daripada sebelumnya, Anda memprioritaskan semua hal yang benar untuk dikerjakan dan karyawan Anda benar-benar produktif sehingga mereka benar-benar dapat berdampak pada hal-hal yang sedang mereka kerjakan," kata Sundar Pichai saat berbicara di Code Conference di Los Angeles.
Meski tak dijelaskan secara gamblang, namun dari pernyataan itu Pichai diprediksi akan melakukan pemangkasan karyawan dalam waktu dekat.
Baca juga: Google Siap Luncurkan Pixel 7 dan Pixel Watch Pada 6 Oktober, Ini Gambaran Spesifikasinya
Hal tersebut tentunya membuat karyawan Google ketar-ketir, karena aksi PHK ini pertama kalinya yang dilakukan perusahan Alphabet.
Sinyal pemangkasan karyawan diungkap Pichai setelah perusahaannya mengalami perlambatan pertumbuhan selama beberapa bulan terakhir, akibat guncangan inflasi di pasar global.
Khawatir tekanan ini dapat memicu gejolak pada keuangan perusahaan, membuat Pichai berpikir untuk membuat perusahaan berjalan lebih efisien ketika menghadapi ketidakpastian ekonomi dan perlambatan pendapatan akibat melemahnya bisnis iklan pada layanan Google.
"Semakin kami mencoba memahami ekonomi makro, kami merasa sangat tidak pasti tentang hal itu," kata Sundar Pichai dikutip dari Daily Mail, Kamis (8/9/2022).
Menurut Pichai langkahnya ini dapat membantu meringankan pengeluaran perusahaan, mengingat saat ini kondisi ekonomi perusahaan tengah melambat akibat pembengkakan karyawan.
Dimana pertumbuhan perusahaan pada kuartal II hanya mencatatkan peningkatan sebanyak 13 persen. Terpaut jauh dari pendapatan Google pada kuartal kedua tahun 2022 dimana saat itu pertumbuhannya melonjak sekitar 62 persen.
Sama halnya dengan Google, belakangan ini pendapatan kuartal pada platform sosial media Facebook juga turut mencatatkan penurunan hampir 52 persen sejak awal 2022.
Baca juga: Sempat Diblokir, Google Hadirkan Kembali Aplikasi Media Sosial Parler di Play Store
Walau perekonomian Facebook tengah menghadapi gejolak, namun Mark Zuckerberg hingga ini menegaskan bahwa perusahaannya tidak akan melakukan pemangkasan.
Sebagai gantinya pria berusia 38 tahun itu mengatakan bahwa pihaknya akan mengurangi rencana perekrutan karyawan setidaknya 30 persen hingga akhir tahun nanti. Cara ini diambil demi memotong biaya pengeluaran perusahaan selama inflasi berlangsung.