Telkom: Kolaborasi Jadi Kunci Pengembangan Startup Lokal
Kolaborasi yang terjalin bukan hanya menguntungkan startup, tetapi juga BUMN itu sendiri yang akan terekspose dengan inovasi-inovasi baru
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian BUMN mendorong perusahaan pelat merah berkolaborasi dengan perusahaan rintisan (startup) Indonesia, melalui acara Startup Day yang telah resmi dibuka Presiden Joko Widodo (Jokowi) di ICE BSD City pada Senin (26/9/2022).
Menyikapi hal tersebut, Direktur Digital Bisnis PT Telkom Indonesia (Persero) M Fajrin Rasyid mengatakan, BUMN yang memiliki ekosistem, aset, dan jejaring besar maka diyakini dapat menjadi mitra startup lokal untuk dapat berkembang.
"Salah satu kunci dalam pengembangan startup lokal adalah kolaborasi," kata Fajrin saat dihubungi, Selasa (27/9/2022).
Baca juga: Trafic Van E-Tech Electric Bertenaga Listrik dari Renault Mendebut di IAA Transportation 2022
Menurutnya, kolaborasi yang terjalin bukan hanya menguntungkan startup, tetapi juga BUMN itu sendiri yang akan terekspose dengan inovasi-inovasi baru yang mendukung bisnis para startup.
"Jadi ini merupakan inisiatif yang sangat bagus," ucapnya.
Ia menilai, dalam mendirikan startup memang tidak mudah, apalagi pendirinya tidak memiliki visi yang kuat dalam membangun perusahaan rintisan tersebut.
"Oleh karena itu, dirikanlah startup hanya ketika kita memiliki visi yang kuat akan masalah yang dihadapi oleh pelanggan (di pasar), dan bagaimana startup kita dapat memecahkan masalah tersebut. Jangan membuat startup hanya karena ikut-ikutan saja," paparnya.
Terkait banyak startup gagal soal pendanaan seperti disampaikan Presiden Jokowi, Fajrin menyebut dalam mendanai startup makan BUMN tidak hanya mengincar capital gain dari investasi tersebut, tetapi juga sinergi apa yang didapatkan oleh kedua belah pihak.
Sebagai contoh, kata Fajrin, ketika Telkomsel berinvestasi di GoTo, di mana Telkomsel menyedikan paket khusus Telkomsel bagi para pengemudi Gojek, yang mana menjadi benefit bagi kedua belah entitas.
Dalam menciptakan startup, Telkom sendiri telah berhasil membina 205 startup dengan synergy profit yang diperoleh pada 2021 mencapai Rp42 miliar.
Fajrin menyebut, dalam menggali potensi startup makan Telkom aktif mengadakan kegiatan business matching antara startup yang sudah diinvestasi dengan seluruh unit bisnis, dan juga anak perusahaan Telkom.
Baca juga: Sebagai B2B IT Services Provider Terdepan, Telkom Jalin Kerja Sama dengan Amazon Web Services
"Ke depan, Telkom ingin menjadi fasilitator untuk business matching dengan BUMN lain juga," ucapnya.
Fajrin pun berharap adanya BUMN Startup Day, membuat perusahaan pelat merah dan startup semakin memahami satu sama lainnya, di mana dari sisi BUMN semakin mengerti terkait dengan kebutuhan startup.
"Dari sisi startup, semakin paham akan apa saja ekosistem yang ada di dalam BUMN. Dengan demikian, nilai investasi dan sinergi yang dicapai akan semakin besar ke depan. Bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan synergy value akan mencapai skala triliunan rupiah," paparnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, Kementerian BUMN terus mendukung pertumbuhan ekonomi digital dan membangun ekosistemnya. Saat ini, BUMN memiliki lima perusahaan modal ventura yang sudah mendanai 336 Startup di Indonesia.
Perusahaan modal ventura tersebut yakni Mandiri Capital, BRI Ventures, MDI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi, dan BNI Ventures.
“Modal ventura di bawah BUMN ini sudah berinvestasi kepada 336 startup yang memang kalau dilihat hari ini sudah banyak yang jadi soonicorn dan unicorn,” ujar Erick dalam pembukaan BUMN Startup Day 2022, di ICE BSD, Tangerang, Banten, Senin (26/9/2022).