Waspadai Tren Burnout yang Berisiko Buruk Pada Kesehatan karena Penggunaan Gadget Berlebihan
Penggunaan gadget secara berlebihan, bisa membuat penggunnya kecanduan dan bisa menimbulkan berbagai dampak negatif untuk kehidupan penggunanya
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Psikiater Ida Rochmawati mengatakan, segala kemudahan yang ditawarkan perangkat gadget kerap membuat penggunanya lupa waktu dalam pemakaiannya.
Penggunaan gadget secara berlebihan, menurutnya, bisa membuat penggunnya kecanduan dan bisa menimbulkan berbagai dampak negatif untuk kehidupan penggunanya. Selain dapat menyebabkan masalah psikologi juga dapat mengganggu kesehatan.
Dia menjelaskan aktivitas dengan gadget yang dilakukan secara berlebihan bisa mengakibatkan Burnout.
Baca juga: Gemar Bermain Gadget, Ini Tips Menjaga Kesehatan Mata
"Jika aktivitas kerja tidak diiringi dengan olahraga bisa menimbulkan gejala stres kronis dimana pekerja merasa lelah secara fisik, mental dan emosional gara-gara pekerjaannya," ujar Ida saat menjadi pembicara di webinar literasi digital bertajuk Cara Mudah Hidup Sehat di Era Digital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi baru-baru ini.
Edukasi ini menyasar berbagai komunitas digital di Jakarta dan Banten tentang cara sehat memanfaatkan gadget untuk kehidupan sehari-hari.
Tujuan kegiatan ini untuk mendukung peningkatan skill masyarakat di media digital demi tercapainya target kumulatif sebesar 50 juta orang terliterasi di tahun 2024.
Lebih lanjut ida menjelaskan, stres berlebihan dan terjadi secara terus-menerus bisa menyebabkan gangguan jiwa. “Gangguan jiwa ditandai dengan gejala yang ditandai dengan perubahan pikiran, perasaan dan perilaku seseorang yang menimbulkan hendaya atau disfungsi dalam menjalankan aktivitas sehari-hari”, katanya.
Ketua Subkomisi Media baru Lembaga Sensor Film RI Andi Muslim mengatakan pandemi jangan sampai menjadi penghalang bagi kita untuk tetap produktif. “Tetap produktif dan berkarya di era kenormalan baru. Era ini membuka kembali aktivitas ekonomi, sosial dan kegiatan publik seperti olahraga," katanya.
“Imbangi produktivitas harian kita antara kerja, istirahat dan rekreasi. Dengan cukup istirahat akan memberi semangat kepada kita saat bekerja, jadi meskipun pandemi kita harus tetap berolahraga yang saat ini bisa dilakukan dari manapun dengan memanfaatkan perangkat dan platform digital yang kita miliki," jelas Andi.
Baca juga: Terlalu Lama Menatap Layar Gadget, Penderita Myopia Meningkat Selama Pandemi
Irmawati Puan Mawar, jurnalis yang juga Relawan Edukasi Anti Hoaks Indonesia mengatakan meskipun kita tidak bisa kemana-mana saat pandemi, tetapi tubuh harus tetap disehatkan. “Pandemi menyebabkan banyak pertandingan dan pagelaran olahraga tertunda. Jika terpaksa diadakan juga harus tanpa penonton," jelasnya
Irmawati mengatakan aktivitas olahraga saat ini tidak perlu lagi dilakukan secara terpusat dalam satu tempat. “Teknologi memungkinkan kita untuk bisa melakukan latihan dan olahraga secara mandiri dengan mengikuti arahan dan bimbingan dari pelatih secara virtual," terangnya.
“Kita bisa melakukan aktivitas olahraga secara mandiri di rumah dengan menggunakan aplikasi seperti penghitung langkah, pengukur jarak lari, pelacak jejak lari, yoga dan panduan untuk workout," ungkap Irmawati.
Konten kreator Ayu Minarti menambahkan, pemanfaatan teknologi saat ini berperan penting dalam menunjang kehidupan masyarakat Indonesia. “Dari sisi kesehatan inovasi teknologi bidang kesehatan serta memperluas akses pelayanan kesehatan serta mempermudah masyarakat mendapatkan informasi kesehatan terpercaya," ujarnya.
Ayu menjelaskan dengan cakap digital kita bisa memanfaatkan berbagai aplikasi kesehatan dan olahraga dari rumah dengan perangkat gadget kita. “Saat ini kita bisa konsultasi kesehatan dengan dokter dari rumah saja. Untuk menjaga kesehatan juga bisa kita memanfaatkan berbagai aplikasi olahraga yang mudah digunakan," kata Ayu.
Ayu juga menghimbau pengguna media sosial dan aplikasi penunjang aktivitas untuk menjaga data pribadi. “Jadilah netizen yang pintar dengan lebih selektif dalam memilih aplikasi yang kita gunakan. Jangan sembarangan memberikan data pribadi agar tidak disalah gunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab," tuturnya.