Saham Perusahaan Teknologi hingga Media Sosial Anjlok Usai Snap Laporkan Pendapatan
Saham Meta (META.O) turun sekitar 4 persen, Alphabet (GOOGL.O) turun 2 persen dan Pinterest (PINS.N) turun hampir 8 persen.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Saham perusahaan teknologi dan media sosial turun pada Kamis (20/10/2022) malam, setelah pemilik layanan pesan foto Snapchat, Snap Inc, melaporkan pendapatan untuk kuartal III tahun ini.
Dikutip dari Reuters, Snap Inc menjadi perusahaan media sosial besar pertama yang melaporkan pendapatan kuartalan, dan sahamnya anjlok 25 persen menyusul hasil yang mengecewakan dalam laporan pendapatannya.
Saham perusahaan lain yang menawarkan iklan digital juga turun, termasuk Meta (META.O) turun sekitar 4 persen, Alphabet (GOOGL.O) turun 2 persen dan Pinterest (PINS.N) turun hampir 8 persen.
Baca juga: Perkuat Bisnis Bidang Periklanan, Netflix Rekrut Dua Mantan Eksekutif Iklan Snap
Secara keseluruhan, aksi jual di akhir perdagangan Kamis, menghapus lebih dari 40 miliar dolar AS nilai pasar saham dari perusahaan tersebut dan perusahaan yang menawarkan iklan digital lainnya, termasuk Spotify (SPOT.N) dan Roku (ROKU.O).
Snap menyalahkan tingginya inflasi sebagai pemicu terjadinya pertumbuhan pendapatan paling lambat sejak perusahaan ini go public lima tahun yang lalu.
Perusahaan ini memperingatkan, mereka tidak melihat adanya pertumbuhan pendapatan di kuartal terakhir tahun ini.
Peringatan Snap datang setelah kerugian besar menghadang saham perusahaan media sosial, dengan Meta turun sekitar 60 persen tahun ini, dan Pinterest turun hampir 40 persen.
Investor khawatir kondisi ekonomi bisa menjadi rusak parah oleh kenaikan suku bunga yang agresif dari Federal Reserve AS (The Fed), yang bertujuan mendinginkan inflasi yang tinggi.
Baca juga: Snap Inc. Sedang Kembangkan Drone Selfie Masa Depan Berteknologi AR Spectacles
Saham Snap terakhir diperdagangkan sekitar 8 dolar AS per saham, kini saham perusahaan ini telah turun 90 persen dari rekor tertingginya pada September 2021.
Snap memulai debutnya di pasar saham dalam penawaran umum perdana yang sangat dinanti pada 2017, dengan harga sahamnya diperdagangkan sekitar 17 dolar AS per saham.
Dalam sebuah surat yang dikirimkan ke investor, Snap mengatakan inflasi menyebabkan beberapa pengiklan mengurangi anggaran pemasaran mereka.
Pendapatan Snap untuk kuartal ketiga yang berakhir 30 September mencapai 1,13 miliar dolar AS, nyaris meleset dari ekspektasi analis sebesar 1,14 miliar dolar AS.
Perusahaan ini mengumumkan pada Agustus, akan memberhentikan 20 persen dari karyawannya dan menghentikan proyek-proyek seperti game dan drone kamera terbang, untuk memotong biaya serta memperkuat diri dari kondisi ekonomi yang memburuk.
Sementara Alphabet dan Meta dijadwalkan melaporkan hasil pendapatan kuartalannya pada minggu depan.