Apple Patuhi Peraturan Uni Eropa, iPhone Akan Gunakan Kabel USB-C
Apple akan memperkenalkan USB-C ke smartphone andalannya, namun kemungkinan hal itu akan terjadi pada 2024.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA - Apple akan mematuhi undang-undang Uni Eropa yang memerintahkan perangkat elektronik memiliki standar pengisian daya yang sama yaitu menggunakan kabel USB-C.
Hal tersebut dikonfirmasi Wakil Presiden Senior Pemasaran Global Apple, Greg Joswiak, saat menghadiri konferensi The Wall Street Journal Tech Live pada Selasa (25/10/2022).
“Jelas kami harus mematuhinya,” kata Joswiak dalam acara tersebut, yang dikutip dari CNBC.
Pada Senin (24/10/2022), para menteri dari negara-negara anggota Uni Eropa memberikan persetujuan akhir untuk undang-undang pengisi daya umum, yang berarti pada 2024 seluruh perangkat elektronik termasuk ponsel dan tablet harus mendukung pengisian daya USB-C.
Baca juga: Apple Bakal Sematkan Port USB-C ke AirPods dan Aksesoris Mac Mulai 2024
Tanda persetujuan Dewan Eropa datang setelah anggota Badan Legislatif Uni Eropa lainnya memberikan suara untuk mendukung undang-undang yang membutuhkan waktu sekitar 10 dalam pembuatannya.
Di bawah kebijakan Uni Eropa, perangkat iPhone produksi Apple, yang sebelumnya menggunakan kabel pengisi daya Lighting, harus mendukung pengisian daya USB-C.
Joswiak tidak mengatakan kapan Apple akan memperkenalkan USB-C ke smartphone andalannya, namun kemungkinan hal itu akan terjadi pada 2024.
Seorang analis sebelumnya mengatakan pada CNBC, bahwa iPhone yang dijadwalkan akan dirilis pada 2023 dapat dilengkapi dengan pengisian daya USB-C, dan Apple kemungkinan akan memperkenalkan penggunaan USB-C tidak hanya di Eropa tapi juga secara global.
Anggota parlemen UE berpendapat, aturan tersebut akan mengurangi limbah karena konsumen tidak perlu membeli pengisian daya baru setiap mereka membeli perangkat. Uni Eropa mengatakan ini akan mengurangi produksi dan pembuangan pengisian daya baru.
Joswiak sedikit mengecam langkah Uni Eropa, dan mengakui adanya "sedikit ketidaksepakatan" antara Apple dan Uni Eropa.
“Kami pikir pendekatannya akan lebih baik secara lingkungan dan lebih baik bagi pelanggan kami untuk tidak memiliki pemerintah yang preskriptif,” katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.