Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Prof Dr Rudy Harjanto: Kesenjangan Generasi Picu Perbedaan Adopsi Teknologi Digital

Prof Dr Rudy Harjanto mengatakan salah satu faktor penyebab perbedaan tingkat adopsi teknologi karena adanya kesenjangan generasi.

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Prof Dr Rudy Harjanto: Kesenjangan Generasi Picu Perbedaan Adopsi Teknologi Digital
Istimewa
Paparan pengamat komunikasi Prof. Dr. Rudy Harjanto, M.Sn. di kegiatan International Communication Conference (ICC-UP 2022) yang diselenggarakan Universitas Pancasila di Jakarta. 

Setiap hambatan yang menghalangi komunikasi yang efisien dapat disebut sebagai gangguan komunikasi. Kebisingan komunikasi adalah kebisingan yang mengganggu transmisi informasi dari pemancar ke penerima.

Penerima mungkin terganggu oleh kebisingan dan tidak dapat mendengar pesan pengirim. Atau mungkin mengalihkan perhatian pengirim, sehingga sulit bagi mereka untuk menyampaikan informasi.

Dalam kedua kasus, kebisingan menciptakan kegagalan dalam proses komunikasi.

Melihat itu semua, dapat dinilai jika digitalisasi komunikasi melahirkan pandangan dua sisi sebagai pendukung kemajuan dan sebaliknya, serta teknologi sebagai penghambat pertumbuhan dan perkembangan.

Kedua sisi ini menyebabkan persepsi informasi yang sering membuat mereka lebih rentan terhadap salah tafsir. Kesalahpahaman ini memudahkan kesalahpahaman satu sama lain, terutama ketika kita berinteraksi dengan orang lain.

Faktor kunci dari pengirim untuk menciptakan upaya komunikasi yang bermakna adalah dengan menggunakan metode komunikasi persuasif (Bakir, Herring dan Miller).

Komunikasi persuasif memperhitungkan variabel-variabel yang mungkin menjadi penghalang bagi keberhasilan komunikasi.

Berita Rekomendasi

Memahami sikap penerima pesan terhadap penyampaian pesan, dengan komunikasi dua arah yang memungkinkan pesan diterima dan diterima secara positif dibandingkan dengan tanpa metode komunikasi persuasif.

Persuasi juga merupakan faktor kunci di mana para pemimpin dengan dukungan dan pengertian membawa pengaruh yang lebih positif selama upaya komunikasi (Kock, Mayfield dan Sexton).

Komunikasi persuasif tidak akan diterima secara positif jika digunakan penegakan negatif seperti paksaan.

"Upaya komunikasi perlu dilakukan secara positif sebagai manusia, kita selalu memiliki pilihan untuk belajar sesuatu dari orang lain dengan membuka hati kita kepada mereka yang mungkin tidak setuju, dan memungkinkan kita untuk memperluas pengetahuan dan belajar dari satu sama lain, untuk membangun kesadaran dan pencerahan," ujar Prof Rudy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas