Whatsapp Sempat Down, Dunia Bisnis Jangan Terlalu Ketergantungan TIK
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mengubah cara orang bekerja, berkomunikasi, belajar, dan hidup secara drastis termasuk dalam dunia bisnis
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mengubah cara orang bekerja, berkomunikasi, belajar, dan hidup secara drastis termasuk dalam dunia bisnis.
Layanan pesan singkat WhatsApp yang sempat mengalami gangguan beberapa pekan yang lalu bisa menjadi pelajaran.
Selama tumbang, pengguna WhatsApp tidak bisa berkirim pesan, baik teks maupun format media (foto, video, stiker, audio).
WhatsApp down terpantau terjadi selama kurang lebih dari dua jam.
Baca juga: WhatsApp Blokir Tangkapan dan Rekaman Layar dalam Chat, Ini Ketentuannya
Tidak hanya itu, layanan Instagram juga mengalami gangguan di waktu yang tidak terlampau jauh.
Pengguna mengeluh akun Instagram mendadak terkena suspend (ditangguhkan) tanpa penyebab pasti.
Perwakilan Meta telah mengungkapkan penyebab tumbangnya masing-masing layanan karena adanya kesalahan teknis di sistem mereka.
Kedua kejadian itu menimbulkan reaksi yang masif di linimasa.
CEO Grant Thornton Indonesia Johanna Gani mengatakan TIK mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa dekade terakhir.
Bahkan di masa pandemi semakin mendorong inovasi teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung adaptasi bisnis agar tetap berjalan.
"Pelaku bisnis juga perlu memahami bahwa tingginya ketergantungan bisnis akan teknologi tentu juga memiliki risiko yang membawa membawa dampak negatif akan usaha mereka," kata Johanna dikutip Selasa (15/11/2022).
Baca juga: Empat Manfaat Tanda Centang Hijau di WhatsApp
Grant Thornton Indonesia merangkum beberapa potensi risiko dampak negatif TIK pada bisnis yang perlu diwaspadai di antaranya kejahatan siber, pelanggaran hak cipta, dan penyebaran malware.
IT Advisory Director Grant Thornton Indonesia Goutama Bachtiar mengatakan bertambahnya pengguna dan meningkatnya pemanfaatan TIK membuat risiko siber di berbagai industri juga meningkat.
Dengan adanya pandemi Covid-19 ini, organisasi sebaiknya mulai memfokuskan diri pada ketahanan siber, tidak lagi semata kepada keamanan siber.
"Bagi individu sebagai pengguna layanan TIK, agar tetap waspada dan terus mengikuti perkembangan terbaru seputar seputar risiko siber/keamanan siber," imbuhnya.
“Dapat disimpulkan bahwa perkembangan teknologi ini akan berdampak positif ataupun negatif tergantung dengan bagaimana kita menggunakan teknologi tersebut dengan bijak serta terus melakukan daya upaya dalam beradaptasi dengan perkembangan teknologi untuk menjaga segala risiko yang mungkin terjadi," imbuh Goutama.