Elon Musk Ultimatum Karyawan Twitter: Pilih Kerja Keras atau Resign
Pemilik baru Twitter Elon Musk memberikan ultimatum kepada karyawannya, meminta memilih untuk bekerja keras atau mengundurkan diri dari perusahaan.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Garudea Prabawati
Elon Musk dilaporkan membuat permintaan yang membingungkan kepada karyawan, seperti meminta mereka mencetak lusinan halaman kode yang baru saja mereka tulis dan kemudian berbalik arah dan menyuruh mereka untuk mencabik-cabiknya.
Setidaknya satu karyawan Twitter juga men-tweet tentang tidur di lantai di kantor.
Elon Musk sendiri sebelumnya mengatakan dia bekerja sebanyak 120 jam seminggu dan tidur di lantai di pabrik Tesla.
Di dalam Twitter, Elon Musk menghadapi penolakan dan kekhawatiran dari karyawan.
Dalam satu contoh, karyawan awal bulan ini memberikan kepada Elon Musk dan timnya sebuah dokumen yang merinci kekhawatiran tentang rencananya yang diusulkan untuk meluncurkan sistem di mana pengguna harus membayar per bulan untuk menerima tanda centang verifikasi.
Elon Musk meluncurkan sistem tanpa menerapkan banyak perlindungan yang disarankan, dan beberapa ketakutan karyawan segera terwujud.
Twitter menghentikan peluncuran sistem hanya dua hari setelah diluncurkan, dan mengatakan pada hari Selasa bahwa dia berencana untuk memulai kembali akhir bulan ini.
"Apa pun keputusan yang Anda buat, terima kasih atas upaya Anda untuk menjadikan Twitter sukses," kata Musk dalam memo itu.
(Tribunnews.com/Rica Agustina)