PHK GoTo dan Ruangguru Tandai Bisnis Startup Mulai Memasuki Masa Suram? Investor Ogah 'Bakar Uang'
Beberapa hari ini dunia usaha Indonesia dikagetkan dengan kabar Pemutusan hubungan kerja (PHK) dua perusahaan teknologi tanah air.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
"Artinya, masa sulit akan mulai memasuki bisnis digital di tanah air. Tidak ada perusahaan digital, termasuk unicorn dan decacorn, yang kebal terhadap dampak kelesuan bisnis digital global," ungkap Heru.
Baca juga: GoTo dan Ruangguru Diterpa Badai PHK, Hal Ini Jadi Penyebabnya
"Yang bisa jadi ada kaitannya dengan ramalan bahwa 2023 akan jadi tahun berat, gelap dan resesi di mana-mana," pungkasnya.
Tak Ada Hubungan dengan Resesi
Terkait hal tersebut, Pakar bisnis Rhenald Kasali menjelaskan, PHK di GoTo tak ada hubungannya dengan resesi ekonomi global.
“Ancaman resesi global yang terus didengungkan, kalau dipercaya, bisa menimbulkan resesi sungguhan. Eksekutif yang kurang piawai bisa gegabah melakukan pemotongan besar-besaran, dan nanti bisa sebaliknya: menimbulkan Distrust dan penurunan kinerja," kata Rhenald Kasali, Jumat (18/11/2022).
Rhenald Khasali menyayangkan pernyataan sejumlah pihak yang gegabah menyebarluaskan ketakutan resesi yang seakan-akan sudah di depan mata.
Padahal 'sesuatu' itu belum terjadi, tapi kita sudah dipaksa mempercayainya dan seakan sudah merasakannya. “Itu namanya Trust Recession, bukan Economic Recession,” tambahnya.
Baca juga: Produsen Mobil Jaguar Ingin Pekerjakan Ratusan Karyawan Perusahaan Teknologi yang Terdampak PHK
GoTo Memangkas 1.300 Orang
Untuk membuat publik percaya ada pihak yang mengkaitkan dampak ekonomi dari resesi akibat pandemi yang lalu, dengan resesi tahun depan yang konon sudah dirasakan di Jawa Barat. Dikabarkan sudah ribuan pekerja tekstil, garmen dan alas kaki yang tujuannya ekspor terdampak PHK.
Menurut Rhenald, berita yang tak kalah heboh muncul siang ini yang mengabarkan GoTo baru saja mengumumkan PHK terhadap 1.300 orang atau sekitar 12 persen dari karyawannya.
Sontak semua orang berpaling pada ancaman resesi yang sudah gencar disampaikan sejumlah pihak.
“GoTo menyatakan, keputusan sulit ini tidak dapat dihindari (18/11/2022). Dijelaskan, tantangan makro ekonomi global berdampak signifikan bagi para pelaku usaha di seluruh dunia. Apalagi kemarin Pemerintah Inggris mengumumkan secara resmi memasuki resesi," ujarnya.
Resesi sendiri ada dua macam, lanjut pakar ekonomi bisnis UI ini. Ada Economic Recession seperti yang dialami Inggris dan ada Trust Recession yang sekarang dipaksakan ke dalam otak kita seakan-akan resesi terjadi di sini. Economic Recession adalah terminologi makro, yang ditandai dengan menurunnya pertumbuhan ekonomi (negatif), dua kuartal berturut-turut.
Rhenald menjelaskan, dalam ekonomi makro, resesi bukanlah sebuah aib. Hal itu merupakan bagian alami pergerakan ekonomi, yang bersifat dinamis. Kadang perekonomian itu naik, kadang turun. Yang penting, saat turun lakukan langkah-langkah preskriptif secara disiplin.