Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Techno

Redam Kerusuhan di Pabrik iPhone, Foxconn Tawarkan Insentif Rp 21 Juta Bagi Karyawan

Produsen iPhone terbesar di dunia Foxconn Technology menawarkan insentif senilai 1.400 dolar AS atau sekitar Rp 21,8 juta

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Redam Kerusuhan di Pabrik iPhone, Foxconn Tawarkan Insentif Rp 21 Juta Bagi Karyawan
Apple Inside
Pabrik Foxconn di Kota Zhengzhou, China. Produsen iPhone terbesar di dunia Foxconn Technology menawarkan insentif senilai 1.400 dolar AS atau sekitar Rp 21,8 juta (satuan kurs Rp 15.626) kepada staf yang ada di pabrik China, Kamis (23/11/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Produsen iPhone terbesar di dunia Foxconn Technology menawarkan insentif senilai 1.400 dolar AS atau sekitar Rp 21,8 juta (satuan kurs Rp 15.626) kepada staf yang ada di pabrik China, Kamis (24/11/2022).

Melalui pengumuman resminya Foxconn menjelaskan bahwa insentif akan diberikan pada para pekerja yang memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai karyawan Foxconn, pasca aksi kekerasan yang terjadi di pabrik pembuatan iPhone di wilayah Zhengzhou, China tengah.

Pemberian bonus ini dilakukan dengan tujuan untuk meredam kerusuhan demo yang terjadi di pusat pembuatan pabrik iPhone. Rencananya insentif tersebut akan diberikan Foxconn secara bertahap, sebanyak dua kali angsuran.

Baca juga: Pacu Produksi iPhone, Pemerintah China Tarik Warga Lokal untuk Jadi Karyawan Foxconn

“Insentif yang secara umum melebihi upah sebulan untuk staf kerah biru, diberikan untuk menenangkan karyawan yang pada hari Rabu menggelar protes kekerasan, menyoroti dampak ekonomi dan sosial dari strategi Covid Zero Xi Jinping. ” jelas pengumuman Foxconn.

Protes dimulai ketika ratusan pekerja pabrik Foxconn turun ke jalan pada Rabu (23/11/2022) untuk menuntut rencana perusahaan yang ingin menunda pembayaran gaji kepada karyawannya, di tengah kekhawatiran penyebaran infeksi dan pengetatan kebijakan lockdown.

Namun saat para karyawan melakukan protes, mereka dihadang oleh barisan polisi anti huru hara dan petugas berpakaian hazmat.

Berita Rekomendasi

Sebuah rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan gas air mata ditembakkan petugas ke arah pekerja yang tengah merobohkan penghalang karantina.

Tak lama dari itu para demonstran dan petugas keamanan saling dorong dan baku pukul, hingga ketegangan di fasilitas tersebut meletus menjadi demonstrasi kekerasan.

Pemerintah belum mengkonfirmasi adanya korban jiwa dalam aksi ini, namun menurut video rekaman yang beredar menunjukkan bahwa ada beberapa karyawan pria dengan wajah berlumuran darah tergeletak di jalanan.

"Beri kami gaji kami!," teriak para pekerja dalam sebuah rekaman, yang dikutip dari Bloomberg.

Sementara itu, pada Rabu Foxconn mengkonfirmasi kekerasan telah terjadi. Perusahaan menyangkal adanya isu telah menampung rekrutan baru dengan staf positif Covid seperti yang ramai diperbincangkan di jejaring media sosial, pihaknya menegaskan bahwa aksi demo brutal yang terjadi di fasilitas produksi terjadi karena aksi protes pekerja yang menuntut kenaikan gaji.

Baca juga: Kementerian Investasi Terima Lima Bus Listrik dari Foxconn

“Terkait kekerasan apapun, perusahaan akan terus berkomunikasi dengan karyawan dan pemerintah untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali,” kata perusahaan.

Sebagai informasi, kerusuhan yang terjadi di pabrik Foxconn mulai terjadi pada Oktober silam tepatnya ketika pemerintah pusat mulai memberlakukan pengetatan nol Covid.

Munculnya kebijakan baru ini lantas mendorong pabrik Foxconn untuk meningkatkan pembatasan di dalam pabrik dengan memerintahkan lebih dari 200.000 staf untuk tinggal di asrama dan tidak diperbolehkan melepas masker wajah.

Tak hanya itu pekerja juga diminta untuk melakukan tes swab setiap hari guna mensterilkan wilayah pabrik dari Covid-19.

Sayangnya pengetatan tersebut memicu keresahan para karyawan lantaran perusahaan tak kunjung memberikan jaminan perlindungan seperti yang telah dijanjikan sebelumnya. Kondisi tersebut akhirnya membuat para pekerja kompak kabur meninggalkan pabrik pada akhir Oktober.

Mereka bahkan nekat berjalan jauh agar dapat kembali ke kampung halaman. Tekanan ini bahkan sempat membuat produksi iPhone 14 di pabrik Foxconn menurun dan memicu kemerosotan pendapatan Foxconn sebanyak 30 persen selama November.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas