Pesatnya Perkembangan Teknologi Digital Ciptakan Banyak Peluang Baru di Sektor Industri Kreatif
Untuk menjaga dan mengasah kreativitas, modalnya adalah berani bereksperimen, berpikiran terbuka adaptif terhadap segala perubahan.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pesatnya perkembangan teknologi digital menciptakan banyak peluang baru di sektor industri kreatif.
Agar ide kreatif mampu bersaing, keinginan untuk memperbaiki diri, terus belajar, dan berinovasi adalah kunci untuk memenangkan persaingan. Hal itu dikatakan oleh Jawara Internet Sehat Sulawesi Utara 2022 Arthur Mandolang.
Menurutnya, ide kreatif juga membutuhkan etika, khususnya di ruang digital. Arthur Mandolang mengingatkan, ide kreatif tak cukup mengandalkan teknologi semata.
Selama ide tersebut tidak memberikan solusi atas masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari, maka produk yang merupakan realisasi ide tidak akan terserap atau sulit laku di pasaran. Idealnya, ide yang ditawarkan benar-benar mampu mengatasi masalah yang dihadapi banyak orang dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Di IdeaFest 2022, Milenial Diajak Kenali Teknologi Digital Sekuriti
“Alurnya adalah ada masalah, diberikan solusi, dibuatkan produknya, lalu masuk atau ditawarkan ke pasar. Apabila produk tersebut benar-benar solutif, maka produknya tentu akan bisa diterima di pasar,” ucap Arthur dalam webinar dengan tema “Mari Menjaga Semangat Kreatifitas & Inovasi Industri Kreatif di Ruang Digital”, Senin (28/11/2022).
Untuk menjaga dan mengasah kreativitas, lanjut Arthur, modalnya adalah berani bereksperimen, berpikiran terbuka, dan adaptif terhadap segala perubahan yang ada di sekitar.
Berpikiran terbuka adalah sikap untuk bersedia menerima masukan dan hal baru secara positif. Sementara adaptif adalah mengikuti perkembangan yang sedang terjadi dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
Selain Arthur Mandolang turut hadir sejumlah narasumber, yakni Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muslim Indonesia Makassar Hadawiah; serta dosen dan praktisi STIKOSA AWS Surabaya M Adhi Prasnowo.
Pemanfaataan teknologi digital, seperti audio digital, menurut M Adhi Prasnowo, efektif untuk meningkatkan kreativitas. Audio digital adalah teknologi yang digunakan untuk merekam, menyimpan, memanipulasi, menghasilkan, dan mereproduksi suara dengan menggunakan sinyal audio yang telah dikodekan dalam bentuk digital.
“Audio digital dalam bisnis sangat penting perannya. Suara memberikan pengalaman berbeda. Audio marketing adalah cara bagi bisnis, merek, dan influencer untuk menjangkau audiens target mereka melalui konten audio langsung atau rekaman,” ujar Adi.
Sementara itu, Hadawiah mengingatkan, dalam industri kreatif dibutuhkan norma dan etika. Beberapa etika yang harus dipatuhi dalam industri kreatif adalah kejujuran, otonomi, empati, keuntungan, adil, dan integritas.
Baca juga: Tingkatkan Perekonomian, Sandiaga Dorong Pelaku UMKM dan IKM di Ternate Manfaatkan Teknologi Digital
Ia mencontohkan hal-hal yang merupakan pelanggaran etika bisnis di ruang digital terkait industri kreatif, seperti mencuri ide bisnis, atau menggunakan foto produk milik orang lain.
“Ingat, sanksi atas pelanggaran etika bisnis, seperti mencuri ide milik orang lain bisa dijerat pidana berdasar Pasal 17 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang. Ancamannya adalah pidana penjara paling lama 2 tahun dan denda paling banyak Rp 300 juta,” ucap Hadawiah.